Bola Internasional

Menakar Untung Rugi Aturan K-League Baru Bagi Pemain Indonesia

Jumat, 19 April 2019 16:07 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Grafis:Tim/Indosport.com
Logo Liga Korea Selatan. Grafis:Tim/Indosport.com Copyright: © Grafis:Tim/Indosport.com
Logo Liga Korea Selatan. Grafis:Tim/Indosport.com

INDOSPORT.COM – Induk organisasi sepak bola Korea Selatan (KFA) telah merilis regulasi baru terkait pemain asing yang boleh bermain di negeri gingseng tersebut. Dalam aturan barunya, klub-klub yang berlaga di K-League boleh menggunakan jasa pemain asing asal Asia Tenggara untuk melengkapi kuota lima pemain asing.

Dengan adanya aturan itu, terbuka kesempatan bagi pemain asal Indonesia untuk bermain di negara yang memiliki sepak bola maju dan menjadi langganan peserta Piala Dunia.

Tentu adanya kebijakan baru yang berdampak ada keuntungan dan kerugian bagi pemain yang bermain, berikut dampak untung rugi jika pemain Indonesia dikontrak klub asal Korea Selatan:

Untung

Mengasah Mental Bertanding dan Memberi Pengalaman

Bermain di Liga sekelas K-League tentu menjadi pengalaman berharga bagi pemain Indonesia. Mereka yang bermain di sana akan merasakan atmosfer bertanding yang berbeda karena kompetisi lebih kompetitif serta menambah pengalaman bermain di liga yang lebih berkualitas dari Liga 1.

Bermain di Korea Selatan tentu akan menambah pengetahuan tentang sepak bola modern bagi sang pemain mulai dari pengelolaan klub dan penanganan cedera yang lebih maju. Sehingga saat ia pulang ke Indonesia ilmu-ilmu itu bisa ditularkan.

Bisa Merasakan Bermain di Liga Champions Asia (LCA)

Saat ini kondisi carut marut persepak bolaan Indonesia yang tengah terjadi berdampak pada klub tanah air bermain di LCA. Juara Liga 1 tidak bisa langsung bermain di kompetisi paling bergengsi di Asia itu karena harus melewati babak kualifikasi dan peluangnya sangat berat.

Bila ada pemain Indonesia yang bermain di klub papan atas Korea Selatan, bukan tidak mungkin akan merasakan bermain di LCA karena juara liga tersebut mendapat tiket otomatis lolos tanpa harus bermain di babak kualifikasi.

Rugi

Terancam Menjadi Penghangat Bangku Cadangan

Bermain di K-League tak lantas mendapat jaminan bermain secara reguler di tim. Bila gagal bersaing dan tak kunjung menunjukkan kemampuan terbaiknya, pemain asal Indonesia akan minim jam bermain dan hanya menjadi penghangat bangku cadangan atau bahkan kursi penonton.

Sulit mengikuti TC Timnas

Pengelolaan liga yang lebih professional disana berdampak pada pemain yang dipanggil oleh Timnas. Biasanya PSSI mengadakan TC yang jadwalnya tak tentu dan masih jauh dari kalender internasional, sehingga klub-klub K-League akan kesulitan melepas pemain asal Indonesia jika pemanggilan tidak pada waktu yang tepat.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Internasional Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM