Liga Indonesia

Yuli Sumpil Buka-bukaan soal Sanksi PSSI Hingga Perseteruan Aremania vs Bonek

Senin, 22 April 2019 12:46 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Lanjar Wiratri
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Yuli Sumpil, dirijen Aremania menyerahkan bantuan hasil dari iuran sukarela Aremania dengan nilai Rp 31 juta Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Yuli Sumpil, dirijen Aremania menyerahkan bantuan hasil dari iuran sukarela Aremania dengan nilai Rp 31 juta

INDOSPORT.COM - Dirijen Aremania Yuli Sugianto alias Yuli Sumpil turut buka suara atas sanksi Komdis PSSI hingga perseteruan dengan Bonek. Yuli Sumpil pun blak blakan mengenai berbagai hal soal klub sepak bola Indonesia berjuluk Singo Edan yang sudah diidolakannya sejak masih kecil.

Pada momen khusus redaksi INDOSPORT mendapat kesempatan untuk bisa berbincang dengan Yuli Sumpil di kediamannya Jalan Sumpil Gang I, RT 3/RW 4,  Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Pada awal perbincangan dengan kami, Yuli Sumpil bercerita awal mula bisa suka dengan klub sepak bola nasional Arema (FC).

"Nonton Arema (FC) itu sejak kelas 5 SD (Sekolah Dasar). Mungkin (sekitar) tahun 1989/1990-an," kata Yuli kepada INDOSPORT.

Pria kelahiran 14 Juli 1976 ini juga menjelaskan awal mula bisa jadi dirijen. Ia diminta oleh rekan-rekan lainnya untuk naik ke atas balkon dan memimpin Aremania dan Aremanita.

© Zainal Hasan/INDOSPORT
Dirigen kebanggaan Aremania, Yuli Sumpil. Copyright: Zainal Hasan/INDOSPORTDirigen kebanggaan Aremania, Yuli Sumpil.

"Padahal saya tidak minta dan itu (terjadi) secara alamiah saja," kenang Yuli.

Ia tak ragu membeberkan kenapa kerap berpenampilan menggunakan topi, kacamata hitam, hingga menindik telinganya dengan anting yang telah dikenakan sejak 2001.

Meski begitu Yuli juga ikut menjelaskan kenapa bisa melakukan tindakan kurang terpuji ketika Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada ajang Liga 1 2018.

"Sebelumnya waktu Arema (FC) main di Surabaya, Arema  (FC) diperlakukan kaya gitu dengan lebih parah. Dan aku pun kemarin melakukan itu atas apa yang telah kalian perbuat kami juga bisa," jelas Yuli.

Ia juga menambahkan kalau aksi tersebut terjadi dengan tidak melakukan kontak fisik serta mengganggu jalannya pertandingan selama 90 menit.

Hal tersebut membuatnya mendapat hukuman dari Komisi Disiplin PSSI, dimana Yuli dilarang mendampingi Arema FC seumur hidup baik laga kandang atau tandang.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Dirijen Aremania, Yuli Sumpil. Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTDirijen Aremania, Yuli Sumpil.

"Kalau aku sih orangnya gentel, kalau memang aku salah, ya, dihukum saja tidak apa-apa. (Masalah) Adil tidaknya saya kurang mengerti" papar Yuli.

Selanjutnya Yuli Sumpil ikut buka suara terhadap banyak omongan terhadap Arema FC yang juara Piala Presiden 2019. Ia menilai hal tersebut tidak masalah.

Perihal perseteruan Aremania dengan Bonek, Yuli menjelaskan kalau hal tersebut sudah terjadi sejak dirinya masih kecil.

Soalnya waktu itu, waktu band-band, waktu ada Kantara Takwa, zaman Persema dulu pun waktu kita Perserikatan, kita main di Gresik sudah bentrok juga," menurut Yuli.

Terakhir ia juga buka suara akan pengalaman ketika bertemu dengan suporter lain. Entah berakhir dengan baik atau tidak, Yuli membeberkannya.

"Kalau itu sudah biasa. Kalau aku jadi suporter atau jadi dirijen pun aku harus menerima risikonya," pungkas Yuli.

Terus Ikuti Update Yuli Sumpil dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM.