INDOSPORT.COM - Legenda sepak bola Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, mengaku tidak setuju dengan kebijakan naturalisasi pemain asing yang belakangan justru digunakan klub-klub Liga 1 sebagai strategi transfer pemain.
Menjelang bergulirnya Liga 1 2019, banyak klub sibuk berbelanja pemain, baik pemain asing maupun lokal. Akan tetapi, kualitas pemain asing yang dianggap lebih menonjol memicu sejumlah klub mengupayakan berbagai hal demi mendapatkan jasa mereka.
Untuk dicatat, kuota satu klub dalam memiliki pemain asing hanya berjumlah empat orang saja, yang terdiri dari tiga pemain benua Eropa, Amerika, Afrika, dan satu pemain Asia-Australia. Sisanya harus dipenuhi oleh pemain lokal.
Tak pelak, klub-klub mengusahakan agar para pemain asing bidikan mereka masuk kuota pemain lokal jika memang sudah memenuhi syarat untuk menjadi orang Indonesia. Misalnya, Fabiano Beltrame dari Persib Bandung yang sedang mengusahakan proses naturalisasi saat ini.
Kondisi tersebut disayangkan oleh Kurniawan Dwi Yulianto. Naturalisasi, yang sebelumnya dipakai sebagai strategi untuk menguatkan Timnas Indonesia, justru diterapkan juga oleh klub-klub Liga 1.
"Sebagai mantan pemain, saya tidak setuju karena naturalisasi membatasi perkembangan pemain-pemain muda lokal kita."
"Silakan lakukan naturalisasi jika membantu perkembangan sepak bola Indonesia, bukan sekadar menguntungkan klub," ujar legenda yang biasa disapa Kurus itu kepada INDOSPORT usai bermain bola dengan LaLiga Legends di Shah Alam, Malaysia, Minggu (28/04/19).
Transfer pemain menjelang Liga 1 2019 bergulir sendiri akan ditutup pada awal Mei 2019.
Vlog Piala Indonesia, Hujan Gol Laga Bhayangkara vs PSM
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT