Liga Indonesia

Liga 1 2019 dan 4 Masalah Laten yang Siap Menghantui

Rabu, 15 Mei 2019 16:04 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Shopee Liga 1 2019 telah resmi diluncurkan, Senin (13/05/19). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Shopee Liga 1 2019 telah resmi diluncurkan, Senin (13/05/19). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT
4 Masalah Laten yang Bisa Terulang di Liga 1 2019

1. Jadwal Karet

Bukan liga Indonesia namanya jika tidak ada perubahan jadwal di tengah kompetisi. Mungkin hal ini terdengar kasar. 

Namun, kenyataannya sejak Liga 1 bergulir, selalu ada perubahan jadwal di tengah jalan. Bahkan, jumlahnya cukup banyak. 

Liga 1 2018 misalnya. Baru laga perdana saja sudah mengalami perubahan. Laga Persib vs PS Tira sejatinya digelar 23 Maret 2018 namun diundur jadi tanggal 26 Maret. 

Liga 1 2018 terus mengubah jadwal demi bisa menyesuaikan kalender TImnas Indonesia atau pun Asian Games 2018. Padahal, hal seperti ini harusnya bisa diperkirakan sebelum liga dimulai. 

Perubahan jadwal paling mencolok tentu saja terjadi pada pekan ke-34 lalu di mana semua tim harus bermain serentak di waktu yang sama. 

Persija menjadi salah satu tim yang paling sering mengalami perubahan jadwal. 

Pada musim 2017 lalu, liga pernah berubah jadwal di tengah jalan akibat operator kompetisi yang tak bisa mengantisipasi Hari Raya Idul Fitri. Laga pekan ke-11 diubah menjadi laga terakhir sebelum libur lebaran. 

Masalah-masalah ini pun sangat mungkin terjadi lagi di Liga 1 2019. PT LIB sejauh ini memiliki rekam jejak kurang baik dalam kapasitasnya membuat jadwal kompetisi. 

2. Kerusuhan Suporter

Mungkin masalah ini lazim muncul di belahan bumi lain. Namun, bukan berarti Indonesia bisa santai begitu saja. 

Hampir tiap musim Liga Indonesia selalu dihiasi kerusuhan atau bentrokan suporter. Musim lalu adalah salah satu yang terparah. Seorang suporter Persija sampai meninggal karena dikeroyok suporter Persib. 

Suporter Indonesia terkenal loyal sekaligus sangat kritis terhadap klubnya. Baru turnamen uji coba saja, suporter bisa masuk ke lapangan dan memukul pelatih. 

Harus diakui, sebagian suporter klub Indonesia belum cukup dewasa dalam menyikapi hasil pertandingan. Hal ini pun berpotensi kembali terulang di Liga 1 2019 nanti. 

3. Utang Subsidi/Hak Klub

Liga 1 2017 diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi klub-klub yang bertanding. 

Namun, harapan itu meleset. Operator liga tak bisa membayar uang subsidi dan hak siar klub tepat waktu. PSSI harus mencicil dalam waktu yang cukup lama. 

Jelang kick-off Liga 1 2019 yang tinggal hitungan jam, sejumlah persoalan mendasar masih membelit kompetisi kasta tertinggi ini.

Salah satunya adalah utang operator PT LIB selama dua musim terakhir kepada klub-klub peserta. 

Pada musim 2017, PT LIB masih berutang pembagian hak siar kepada 18 klub peserta termasuk utang subsidi miliaran rupiah. 

Musim ini pun masalah itu sangat mungkin terjadi. Bisa-bisa di Liga 1 2020 nanti ada beban utang yang belum dibayar dari kompetisi 2019. 

4. Isu Pengaturan Skor

Pelaku pengaturan skor memang banyak yang jadi tersangka. Namun, apakah isu tersebut bisa lenyap begitu saja?

Dengan kualitas kepemimpinan wasit Indonesia yang masih buruk, isu pengaturan skor akan terus ada.

Selalu ada klub-klub yang tidak akan menerima hasil dan saling tuding satu sama lain. Datangnya Badan Independen Wasit untuk Liga 1 2019 diharapkan bisa mengurangi hal ini. Kita tunggu saja hasil kebijakan ini kedepannya. 

Geledah Stadion Persitara Bareng Pentolan NJ Mania

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Indonesia dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM