Bola Internasional

Kisah Pilu Kiper Timnas Kanada yang Jadi Saksi Kerusuhan Jakarta

Rabu, 22 Mei 2019 15:16 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© theplayerstribune.com
Kiper Timnas Wanita Kanada, Erin McLeod. Copyright: © theplayerstribune.com
Kiper Timnas Wanita Kanada, Erin McLeod.

INDOSPORT.COM - Kisah pilu Erin McLeod, kiper Timnas Kanada yang menjadi saksi kerusuhan Jakarta tahun 1998 lalu hingga menjelma jadi pemain kelas dunia.

Erin McLeod merupakan kiper Timnas Kanada yang telah memperkuat Les Rouges sejak tahun 2002 hingga saat ini, dan telah mengoleksi total 118 caps bersama Kanada.

Selama 17 tahun berseragam Kanada, Erin McLeod berhasil menorehkan sejumlah prestasi membangkan mulai dari juara Cyprus Cup tahun 2008, 2010, dan 2011 serta medali perunggu Olimpiade tahun 2012.

Meski begelimang prestasi di dunia sepak bola wanita, namun siapa sangka jika pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang ini pernah tinggal di Indonesia bahkan sempat menjadi saksi kerusuhan di Jakarta, Indonesia.

Kejadian tersebut berawal pada tahun 1997, di mana Erin McLeod muda harus mengikuti orang tuanya yang pindah ke Jakarta lantaran urusan pekerjaan.

Ayah Erin McLeod yakni Doug Mcleod merupakan seorang insinyur perminyakan, sehingga mengharuskannya sering bepergian termasuk pergi ke Jakarta pada saat itu.

Ketika berada di Jakarta, Erin McLeod masih berusia 14 tahun dan menariknya ia langsung menjadi kapten di tim sepak bola wanita U-15 di Jakarta.

Selama setahun Erin McLeod tampak nyaman tinggal di Jakarta, namun semua berubah saat tahun 1998 di mana saat itu terjadi kerusuhan untuk menggulingkan rezim Soeharto.

Melansir dari laman theplayerstribune.com, pemain sepak bola yang kini telah berusia 36 tahun tersebut mengaku sangat takut dengan keadaan yang terjadi pada 1998 silam tersebut.

"Saya sangat, sangat takut. Saat itu tahun 1998, seluruh kota mengalami pemberontakan, kerusuhan dan demonstrasi. 
Saya masih sangat muda, saya kesulitan membayangkan itu semua. Hal-hal yang saya alami di sana hanyalah dunia lain bagi saya." ucapnya.

Erin McLeod menambahkan jika dirinya sangat ingin keluar dari Jakarta, bahkan ia dan keluarga sempat menyelinap di tengah malam menuju bandara.

"Jadi kami menyelinap keluar jam 2 malam. Kami pergi ke sebuah bandara kecil karena bandara utama telah ditutup. Dalam perjalanan kami di sana kami melihat barisan panjang tank bergulir menuju kota." tambahnya.

Erin McLeod akhirnya hanya dua tahun berada di Indonesia, dan memutuskan pergi tinggal bersama neneknya di Calgary, Kanada.

Pada saat itu usianya telah menginjak 18 tahun, dan ketika kembali ke kampung halamannya ia berhasil mendapat beasiswa untuk bermain sepak bola di SMU. Kariernya terus menanjak hingga mendapat pantauan Timnas Kanada U-17 tahun 200 lalu, yang terus berlanjut sampai ke level Timnas Senior.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM.