Liga Indonesia

Fanatisme dan 'Kegilaan' Suporter Indonesia dalam Kacamata Seorang Jurnalis Asing

Jumat, 24 Mei 2019 06:32 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© Herry Ibrahim/Indosport.com
Suporter Timnas Indonesia. Copyright: © Herry Ibrahim/Indosport.com
Suporter Timnas Indonesia.

INDOSPORT.COM - Fanatisme suporter Indonesia diangkat oleh media asing, Bleacher Report. Apa saja yang disoroti dari suporter Indonesia. 

Sepak bola adalah olahraga paling populer di Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, sepak bola menjadi satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. 

Dalam beberapa tahun terakhir (terutama setelah lepas dari sanksi FIFA), suporter sepak bola di Indonesia kerap menjadi bahan pemberitaan media asing. Contohnya aksi The Jakmania dengan koreografi 3D di Piala AFC 2018, serta rekor jumlah penonton yang mereka catatkan. 

Baru-baru ini, seorang jurnalis dari bleacherreport.com, James Piotr, melakukan perjalanan dan melihat dari dekat kultur sepak bola Indonesia, terutama suporternya. 

Lalu bagaimana pengalaman dari James Piotr Montague selama berada di Indonesia? 

Sepak Bola dan Alkohol

Selama berada di Indonesia, James Piotr Montague mendatangi dua pertandingan di stadion, dan menyaksikan nonton bareng laga Liga Champions. 

Laga Liga Champions yang disaksikan adalah Bayern Munchen vs Liverpool. Saat menyaksikan nonton bareng bersama komunitas suporter tersebut, yang menjadi sorotan dari James Montague adalah soal sepak bola dan minuman beralkohol. 

"Meski menjadi negara mayoritas Muslim, alkohol tetap tersedia di Indonesia," ujar James Montague dalam laporannya. 

James bahkan sempat mencicipi minuman beralkohol dengan cita rasa lokal yang cukup terkenal di Indonesia. Sorotan lain yang diberikan adalah soal fanatisme suporter Indonesia untuk klub dari Eropa. 

"Mereka mendukung klub Eropa seolah mereka mendukung klub dari daerah asal mereka."

Menembus Jarak

James Montague juga dibuat heran dengan suporter Indonesia yang rela menempuh jarak sangat jauh untuk mendukung tim kesayangannya. Sebagai gambaran, suporter Manchester United hanya butuh sekitar 2 jam 21 menit untuk bertandang ke markas Chelsea. 

Bandingkan dengan jarak yang harus ditempuh oleh suporter Persipura Jayapura jika harus bertandang ke markas Semen Padang misalnya. 

Pada saat menyaksikan laga PSM Makassar vs Lao Toyota di Piala AFC 2019, suporter PSM melakukan perjalanan sejauh 1000 mil atau 1.600 kilometer lebih dari Makassar menuju Bogor. 

"Meski jauh, tapi tak menyurutkan 600 orang suporter untuk datang langsung dengan pesawat, bus, bahkan kapal laut," ujarnya. 

"Saya rasa ini adalah pertandingan sepak bola yang paling menghibur buat saya setelah sekian lama tak merasakannya," lanjutnya lagi. 

Satu lagi laga yang dihadiri oleh James Montague adalah Persija vs PSS Sleman di Piala Presiden 2019. James berangkat bersama The Jakmania melewati perjalanan selama 22 jam. 

"Ramai sekali di sini, suporter dimana-mana, padahal ini hanya pertandingan pramusim, dan bukan pertandingan Liga," ujarnya kagum dengan fanatisme suporter Indonesia. 

"Sungguh 23 jam yang sangat berharga," ujar James. 

Fanatisme 

Dalam akhir laporannya, James Montague menyebutkan bahwa Indonesia merupakan pengalaman sepak bola yang paling 'gila' baginya. 

"Salah satu yang paling saya nikmati setelah sekian lama," katanya. 

"Meski Indonesia tak akan memenangkan Piala Dunia dalam waktu dekat, suporter mereka mungkin adalah yang paling  bergairah dan berdedikasi tinggi dari yang pernah saya temui," lanjutnya. 

"Fanatisme suporter Indonesia bisa menyaingi negara manapun di dunia," tutupnya. 

Ikuti Terus Berita Sepak Bola Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM