Liga Indonesia

On This Day: Ketika Gempa Yogyakarta Meluluhlantakkan PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta

Senin, 27 Mei 2019 20:38 WIB
Editor: Coro Mountana
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo PSS Sleman. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo PSS Sleman.
Nasib PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta Kini

Sekadar flashback sedikit, dikarenakan degradasi ditiadakan pada Liga Indonesia 2006, hal itu membuat musim selanjutnya kompetisi itu mengalami peningkatan jumlah peserta. Dari 28 peserta bertambah menjadi 36 klub pada Liga Indonesia 2017 berkat hadirnya 8 tim promosi.

Pada Liga Indonesia 2007, dibuat regulasi yang menyatakan bakal ada 18 tim dari 36 yang bakal naik tingkat ke Liga Super.

Sayang PSS dan PSIM yang saat itu sudah mulai berkiprah lagi dengan membangun sisa kekuatannya justru tidak mampu ikut naik tingkat dan harus berkutat di divisi utama.

© INDOSPORT/Yooan Rizky Syahputra
Logo klub sepak bola PSIM Yogyakarta. Copyright: INDOSPORT/Yooan Rizky SyahputraLogo klub sepak bola PSIM Yogyakarta.

Persaingan PSS dan PSIM di divisi utama pun menjadi memanas di divisi utama karena mereka ingin naik secepat mungkin ke kasta teratas Liga Indonesia. Kini di tahun 2019, rivalitas sengit PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta dipastikan sudah tidak akan terjadi lagi secara langsung.

Hal itu dikarenakan kedua tim berada dalam divisi yang berbeda. PSIM saat ini masih berjuang di divisi utama mencoba untuk naik tingkat, sedangkan PSS Sleman sudah berada di kasta teratas Liga Indonesia yang kini bernama Liga 1.

Terlepas dari rivalitas yang begitu sengit antara PSS dan PSIM, ketahuilah bahwa kedua klub pernah merasakan senasib sepenanggungan harus sempat bubar gara-gara gempa bumi di Yogyakarta 13 tahun yang lalu.