In-depth

Piala Afrika, Turnamen Sepak Bola Benua Hitam Sarat Klenik dan Mantra Dukun

Rabu, 19 Juni 2019 09:46 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Ian Walton/Getty Images
Suporter menyaksikan pertandingan di Piala Afrika. Copyright: © Ian Walton/Getty Images
Suporter menyaksikan pertandingan di Piala Afrika.

INDOSPORT.COM - Dunia sepak bola pernah dikejutkan dengan berita dihukumnya asisten pelatih Kamerun, Thomas Nkono, pada Piala Afrika 2002 lalu berkat alasan yang tak lazim, 

Nkono dihukum karena kedapatan menaburkan serbuk ke lapangan sebelum timnya menghadapi Mali pada semifinal. Nkono dicurigai menabur semacam ramuan jampi-jampi untuk merugikan klub lawan. 

Entah kebetulan atau tidak, tapi yang jelas saat itu Mali lolos ke final dan keluar sebagai juara. 

Kasus Nkono bukanlah satu-satunya yang pernah terjadi di Piala Afrika lantaran kompetisi ini memang dikenal sebagai turnamen yang sarat dengan klenik dan mantra dukun. Walau banyak yang tak percaya, tapi fakta menyebutkan Nkono harus dihukum karena perbuatannya.

Piala Afrika edisi 2019 bakal segera kick off di Mesir 22 Juni nanti. Sebanyak 24 tim akan bersaing yang dibagi ke dalam enam grup. 

Mesir sebagai pemegang gelar terbanyak sekaligus tuan rumah bakal diunggulkan di penyelenggaraan kali ini bersama dengan Kamerun yang menyandang titel juara bertahan. 

Di tengah semarak kompetisi yang diikuti bintang sekaliber Mohamed Salah, Piala Afrika tahun ini sepertinya juga masih 'dihantui' praktik-praktik sarat klenik dan mantra dukun.

Maklum, Afrika merupakan benua yang masih sarat dengan hal-hal klenik. Praktik ini pun dalam sejarahnya kerap dibawa ke dunia sepak bola. 

Voodoo

Voodoo merupakan salah satu ritual mistis paling terkenal di Afrika. Pada gelaran Piala Afrika 2012, beberapa dukun Voodoo di Kamerun melakukan ritual agar timnas negaranya bisa menjadi juara. 

Para dukun voodoo ini memberikan kelapa sawit (di Kamerun dikenal dengan sebutan Manyanga), kemudian digosokkan ke kaki para pemain timnas Kamerun. Para pemain Kamerun juga diwajibkan makan kacang kola.

© internet
Caption Copyright: internetVoodoo di Sepak Bola

Namun, usaha ini masih gagal karena Kamerun saat itu tak mampu juara atau bahkan tembus semifinal. Barulah pada 2017 lalu, Kamerun menjadi juara, tetapi entah ada pengaruh dukun Voodoo atau tidak. 

Kutukan Ghana

Timnas Ghana sebagai salah satu kekuatan besar di Afrika pernah dicap sebagai negara yang kena kutuk. Alasannya, Ghana tak pernah lagi keluar sebagai juara sejak terakhir pada 1982 lalu. 

Manajer tim Ghana pada 2015 silam pernah menanggapi hal ini. Ia secara khusus tak mempercayai ilmu sihir dan lainnya mempengaruhi nasib Timnas Ghana. 

Namun, faktanya pada tahun 2012 silam, pelatih Ghana saat itu, Goran Stevanovic, mengeluh atas ulah pemain-pemainnya. 

© Getty Images
Presiden Asosiasi Sepak Bola Ghana, Kwesi Nyantakyi. Copyright: Getty ImagesPresiden Asosiasi Sepak Bola Ghana, Kwesi Nyantakyi.

Menurut Goran, para pemainnya mempraktikan sihir untuk menjatuhkan rekan setim demi tempat di starting eleven. Ghana memang tak bersih-bersih amat dari praktik klenik.

Pada Piala Afrika 2012, Presiden Asosiasi Sepak Bola Ghana, Kwesi Nyantakyi, pernah dicurigai menemui seorang guru spiritual di Kongo untuk meminta bantuan agar timnnya dinaungi keberuntungan. 

3 Jenis Praktik Klenik Paling Populer di Afrika

Selain Voodoo, ada lagi tiga jenis praktik klenik paling populer yang dilakukan oleh para dukun Afrika. Ketiganya adalah Juju, S'hour, dan Muti. 

Juju

© Wall Street Journal
Sihir di sepakbola Afrika Copyright: Wall Street JournalSihir di sepakbola Afrika

Juju menjadi salah satu praktik klenik yang dilakukan oleh para dukun Afrika. Biasanya mereka akan meminta persembahan ke pemain untuk menyukseskan penampilannya di lapangan.

Sama seperti di Indonesia, praktik Juju lebih seperti pesugihan. Persembahan yang diminta oleh dukun Juju tersebut seperti kambing putih, domba, hingga ayam. 

Meski begitu, banyak sekali penipuan yang terjadi dalam praktik sihir ini. Pasalnya, banyak dukun Juju palsu yang hidup dalam kemewahan. Padahal, dukun yang sebenarnya hanya boleh tinggal di gubuk tanpa listrik sama sekali. 

S'hour

© iol.co.za
Sihir di sepakbola Afrika Copyright: iol.co.zaSihir di sepakbola Afrika

S'hour juga menjadi salah satu praktik sihir yang seringkali mewarnai sepak bola di bagian Afrika Utara. Hal ini menjadi sorotan tersendiri bagi para pelaku olahraga tersebut di sana.

Gara-gara S'hour, laga-laga di negara tersebut menjadi begitu fenomenal. Banyak klub-klub yang mempraktikkannya di lapangan kepada lawan mereka. Alhasil, lawan mereka pun kesulitan membobol gawang klub tersebut. 

Muti

© Wanderlust and Lipstick
Sihir di sepakbola Afrika Copyright: Wanderlust and LipstickSihir di sepakbola Afrika

Muti merupakan ramuan tradisional yang pemakaiannya bisa dibakar, diminum, atau dihisap. Ramuan ini selain bisa membuat fisik seseorang meningkat drastis, juga dapat membuat bingung manusia yang menghirup asapnya.

Dukun Muti yang biasa disebut Sangomas percaya, campuran herbal, tanaman, dan organ tubuh binatang itu akan mampu membawa keberuntungan, sembuh dari penyakit, serta meningkatkan performa.

Tak hanya itu, banyak dari para pelaku sihir menanam benda-benda tak lazim di lapangan sebelum laga untuk mendapatkan hasil yang baik dalam pertandingan.