Bola Internasional

Denny Landzaat, Pemain Keturunan Maluku yang Pernah ‘Pecundangi’ Arsenal

Kamis, 20 Juni 2019 18:53 WIB
Penulis: Fuad Noor Rahardyan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Denny Landzaat merupakan salah satu nama eks pemain keturunan Maluku yang sukses mendapatkan kesempatan bermain di Liga Primer Inggris. Pria berkewarganegaraan Belanda ini pernah membela Wigan Athletic selama dua musim (2006/07 dan 2007/08).

Landzaat didatangkan Wigan dari AZ Alkmaar usai berhasil mencatatkan namanya dalam daftar skuat Timnas Belanda di Piala Dunia 2006. Ia tampil dalam tiga laga grup meski hanya sebagai pengganti. Hal itu telah cukup meyakinkan The Latics untuk menebusnya dengan bayaran 4,4 juta euro (sekitar Rp70,5 miliar).

Berbicara momen terbaiknya di kompetisi Negeri Ratu Elizabeth, Landzaat pernah ‘mempecundangi’ Arsenal dengan kaki kanannya. Pada 11 Februari 2007, ia mencetak salah satu gol terbaiknya di Emirates Stadium dari jarak 25 meter. Bola meluncur deras ke pojok kanan atas gawang yang dijaga oleh Jens Lehmann.

Gol tersebut membuka keunggulan Wigan pada menit ke-35. Namun, nasib baik tak berpihak pada Landzaat dan anak asuh Paul Jewell. Wigan harus kebobolan dua gol pada sembilan menit terakhir pertandingan akibat gol bunuh diri Fitz Hall dan sundulan Tomas Rosicky. Laga itu berakhir dengan skor 1-2 untuk The Gunners.

Lesakan jarak jauhnya itu menjadi satu dari total lima golnya selama bermain di Liga Primer Inggris. Selain Arsenal, ‘korban’ dari pemain berposisi gelandang tengah ini adalah Reading, Sunderland, Bolton Wanderers, dan Blackburn Rovers.

Ia resmi menutup karier di satu-satunya klub Inggris yang pernah ia bela tersebut pada  Januari 2008. Klub raksasa Eredivisie Belanda, Feyenoord, menebusnya dengan biaya tergolong murah, 1,5 juta euro (24 miliar rupiah). Dengan ini, ia tak merengkuh satu pun trofi di Inggris.

Sepanjang kariernya, ia merengkuh enam trofi bersama tiga klub Eredivisie Belanda. Ia mendapatkan gelar Eredivisie bersama tim masa kecilnya, Ajax Amsterdam, pada musim 1995/96. Gelar itu cukup manis mengingat ia langsung mendapatkannya di musim profesional pertamanya.

Lima gelar lainnya adalah Intercontinental Cup (Ajax; 1995), Piala Belanda (Feyenoord; 2007/08, Twente; 2010/11), Piala Super Belanda (Twente; 2012), dan Eerste Divisie/kasta kedua liga sepak bola Belanda (Willem II Tilburg; 2014).

Saat ini, ia bertugas sebagai asisten manajer di Feyenoord. Sejak awal musim 2018/19, ia bekerja dibawah manajer Giovanni van Bronckhorst. Namun, pada musim 2019/20 mendatang, ia akan bekerja bersama manajer baru yang juga eks Manchester United, Jaap Stam.

1