Liga Indonesia

Bukan Sekali Ini Saja, Wasit Dodi Setia Musim Lalu Juga Pernah Rugikan Persebaya

Jumat, 28 Juni 2019 20:40 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Isman Fadil
© Fitra Herdian/INDOSPORT
Skuat Persebaya saat melawan Kalteng Putra, Selasa (21/05/19). Copyright: © Fitra Herdian/INDOSPORT
Skuat Persebaya saat melawan Kalteng Putra, Selasa (21/05/19).

INDOSPORT. COM - Persebaya Surabaya bukan sekali ini saja merasa dirugikan oleh wasit Dodi Setia. Musim lalu, keputusan Dodi Setia juga sempat rugikan Bajul Ijo dan 'menangkan' tim lawan, Arema FC.

Momen tersebut terjadi pada tanggal 6 Oktober 2018 lalu. Kala itu, tersaji laga Liga 1 2018 pekan ke-24 yang mempertandingkan dua tim asal Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan.

Laga klasik Arema FC vs Persebaya Surabaya memang selalu memiliki tensi tinggi. Maklum saja, kedua tim telah dibalut rivalitas sepak bola yang begitu melegenda di Indonesia.

Mengingat adanya rivalitas panas di antara kedua tim, wasit jadi satu-satunya sektor yang bisa diharapkan untuk jadi penengah. Wasit dalam laga itu sendiri dipercayakan kepada sosok, Dodi Setia.

Laga berjalan sengit, hingga pada menit ke-68 wasit Dodi Setia meniupkan peluitnya dan memberikan hadiah tendangan bebas kepada Arema FC. Dodi Setia menilai pemain Persebaya Surabaya, Rizal Maulana, telah melakukan pelanggaran terhadap penggawa Arema, Nur Hardianto.

Tendangan bebas yang hanya berjarak beberapa meter di depan kotak penalti Persebaya Surabaya, dieksekusi oleh bintang Arema FC, Makan Konate. Hasil sepakannya membuat kemelut di mulut gawang dan kemudian bisa dimanfaatkan Nur Hardianto untuk menjadi gol.

Torehan Nur Hardianto ternyata menjadi satu-satunya gol dalam laga tersebut. Arema FC berhasil menang 1-0 atas Persebaya Surabaya dalam laga derbi panas Jawa Timur.

Pasca laga, pelatih Persebaya Surabaya, Djajang Nurdjaman menyayangkan soal keputusan wasit yang memberikan pelanggaran kepada Arema FC pada menit ke-68. Menurut pelatih yang karib disapa Djanur ini, pelanggaran yang terjadi sama sekali tak diselimuti benturan fisik.

"Jalannya pertandingan tadi sebenarnya kami mengimbangi tuan rumah. Tapi kami gagal karena tendangan bebas yang menurut kami tidak seharusnya wasit memberikan tendangan bebas," ujar Djanur usai pertandingan kepada wartawan.

"Banyak keputusan yang kurang pas. Harus lebih jeli lagi melihat sentuhan dan benturan antara pemain supaya wasit tidak memberikan keputusan yang salah," tambah Djanur.

Kejadian Persebaya Surabaya yang dirugikan wasit Dodi Setia belum lama ini kembali terulang. Dalam laga leg kedua perempatfinal Kratingdaeng Piala Indonesia kontra Madura United, Kamis (28/06/19) kemarin, ada keputusan Dodi Setia yang dianggap kontroversial oleh Persebaya Surabaya.

Pada menit ke-54, ada pemain Madura United yang terlihat menyentuh bola dengan tangannya di area kotak penalti. Namun Dodi Setia yang memimpin laga tak bergeming dan enggan menunjuk titik putih.

Berlanjut pada menit ke-67, penyerang Amido Balde nampak dijatuhkan oleh kiper Madura United di area kotak penalti. Sang pengadil lapangan memang meniup peluit tanda pelanggaran, tapi hadiah yang diberikan hanya sepakan bebas, bukan tendangan penalti.

Keputusan kontroversial Dodi Setia dalam laga kontra Madura United seakan menjadi biang keladi kekalahan Persebaya Surabaya. Andai Bajul Ijo mendapatkan dua hadiah penalti, mungkin hasil laga akan berbeda.

Pihak Persebaya Surabaya sendiri diketahui telah mengajukan banding kepada PSSI. Bajul Ijo memprotes PSSI atas kepemimpinan Dodi Setia yang dianggap kurang adil.