Liga Indonesia

Cerita Haru-biru dan Banjir Air Mata Warnai Kekalahan Persela Lamongan

Minggu, 7 Juli 2019 14:22 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Yohanes Ishak
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Tangisan dari Fans Persela Lamongan. Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Tangisan dari Fans Persela Lamongan.

INDOSPORT.COM - Persela Lamongan belum mampu keluar dari masa sulit di pentas kompetisi Shopee Liga 1 2019. Terbaru, tim berjulukan Laskar Joko Tingkir itu tumbang, 0-2 saat dijamu PSIS Semarang di Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang, Sabtu (06/07/19).

Hasil itu membuat tim yang saat ini diracik Nilmaizar masih terpuruk di dasar klasemen sementara. Persela baru bisa memetik dua hasil seri dan menelan lima kekalahan.

Sontak, hasil itu disambut dengan kekecewaan ratusan suporter yang datang langsung ke Kota Getuk. Setelah wasit Nendi Rohaendi meniup peluit panjang, seorang oknum suporter Persela mencoba menghampiri pemain namun berhasil dicegah pihak keamanan dan panitia pelaksana (panpel).

Seperti tradisi pascapertandingan, para pemain Persela lantas menghampiri tribun suporter untuk memberi salam dan menyanyikan anthem. Suasana haru yang dihiasi dengan banjir air mata semakin kentara.

Sejumlah suporter yang turun ke lintasan lari berusaha berbincang kepada pemain. Mereka juga memberikan harapan agar tim kesayangannya segera bangkit. Tentu saja, para pendukung setia itu enggan melihat Persela terdegradasi sejak bermain di kasta tertinggi mulai 2003 silam.

© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Tangisan dari Fans Persela Lamongan. Copyright: Ronald Seger Prabowo/INDOSPORTTangisan dari Fans Persela Lamongan.

"Teman, tolong pertandingan selanjutnya beri kami kemenangan," ungkap salah satu suporter kepada bek asing, Mawouna Amevor yang tak bisa menahan isak tangis.

© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Tangisan dari Fans Persela Lamongan. Copyright: Ronald Seger Prabowo/INDOSPORTLuapan dari Fans Persela Lamongan.

Keinginan serupa juga diteriakan para suporter Persela di tribun. Mereka ingin tim kesayangannya segera bangkit dari keterpurukan dan bisa memetik kemenangan perdana.

"Kowe bangkito, kowe kabeh nggowo jeneng Lamongan (kamu bangkitlah, kalian semua membawa nama Lamongan-red)," teriak salah satu suporter perempuan.

Kini, kebangkitan tim yang bermarkas di Stadion Surajaya itu dinantikan saat menjamu Kalteng Putra (13 Juli) dan Bali United (17 Juli). Tangan dingin Nilmaizar diharapkan mampu memberi magis untuk mengangkat performa Persela.