Liga Indonesia

Banyak Pemain Tumbang, Sinyal PSS Sleman Lakukan Rotasi Besar-besaran?

Selasa, 16 Juli 2019 21:20 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Indra Citra Sena
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih PSS Seto Nurdiyantoro dalam jumpa pers jelang laga melawan Persija. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih PSS Seto Nurdiyantoro dalam jumpa pers jelang laga melawan Persija.

INDOSPORT.COM - PSS Sleman dihantam masalah kebugaran menjelang laga terdekat menjamu PSIS Semarang di Stadion Maguwoharjo, Rabu (17/7/19). Setidaknya ada delapan pemain yang kurang fit sebelum meladeni Laskar Mahesa Jenar.

Bahkan, tiga di antaranya hampir dipastikan absen, yaitu bek asal Spanyol, Alfonso De La Cruz, Rudi Widodo (striker), dan gelandang Dave Mustaine. Hal ini diketahui dari penjelasan pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro.

"Dave jadi pemain terbaru yang cedera karena ada keluhan di lutut, sementara lainnya memang tidak dalam kondisi fit seperti Purwaka Yudi, Haris Tuharea, Irkham Milla yang sedikit merasa nyeri. Lalu Asyraq Gufran dan Brian Ferreira sedikit demam," kata Seto, Selasa (16/7/19).

Seto sendiri masih akan melihat kondisi terakhir pemain beberapa jam sebelum kick-off kontra PSIS Semarang. Dia berharap sejumlah pemain yang mengalami keluhan maupun sakit bisa kembali fit.

Meski demikian, plan b juga sudah disiapkan oleh mantan pelatih PSIM Yogyakarta itu. Rotasi menjadi solusi lain Seto untuk menutup lubang yang ditinggalkan para pemain.

"Kalau rotasi saya rasa sudah pasti karena Dave tidak bisa tampil. Bisa jadi nanti rotasi agak banyak. Saya akan melihat laporan tim medis dulu nanti bagaimana kondisi terakhir pemain," tambah dia.

Meski dihantam problem kebugaran, pelatih berusia 45 tahun itu terus mengapungkan motivasi dan keyakinan untuk memenangkan pertandingan. Dirinya berharap anak asuhnya bisa fokus untuk memetik poin penuh.

"Keyakinan itu harus kami tanamkan, kalau bisa bahkan 1.000 persen, tapi tentu hasilnya kami serahkan kepada Tuhan. Kembali lagi pemain harus punya keyakinan untuk selalu menang dan bekerja keras. Tidak boleh terlalu gampang menyerah," pungkas Seto Nurdiyantoro.