Liga Italia

Matthijs de Ligt Dianggap 'Titisan' Legenda Juventus yang Telah Tiada

Sabtu, 20 Juli 2019 18:40 WIB
Penulis: Elizabeth Ayudya Ratna Rininta | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Daniele Badolato - Juventus FC/Juventus FC via Getty Images
Baru tiba di Turin, Matthijs de Ligt dianggap 'titisan' legenda Juventus, Gaetano Scirea. Daniele Badolato - Juventus FC/Juventus FC via Getty Images. Copyright: © Daniele Badolato - Juventus FC/Juventus FC via Getty Images
Baru tiba di Turin, Matthijs de Ligt dianggap 'titisan' legenda Juventus, Gaetano Scirea. Daniele Badolato - Juventus FC/Juventus FC via Getty Images.

INDOSPORT.COM - Pemain anyar Juventus, Matthijs de Ligt, langsung mendapat penghormatan karena telah disamakan dengan salah satu legenda Bianconeri, Gaetano Scirea.

Hal itu diungkapkan sendiri oleh janda Gaetano Scirea, Mariella Scirea. Menurutnya, De Ligt akan menjadi seorang pemimpin di Juventus kelak.

"De Ligt akan menjadi seorang pemimpin secepatnya, sangat mengesankan ia mau belajar sebelum datang," kata Mariella seperti dikutip dari laman berita sepak bola Football Italia.

"Dalam beberapa hal saya melihat De Ligt itu seperti suami saya dulu, dia adalah pemain yang baik dan sopan. De Ligt juga pemain yang bertalenta, bukan hanya dalam pertahanan tapi dia juga bisa mengontrol permainan," imbuhnya.

Namun, Mariella Scirea juga sadar bahwa Matthijs de Ligt masih mempunyai perjalanan panjang untuk bisa menyamai pencapaian seorang Gaetano Scirea sebagai legenda Juventus.

"Tapi kita harus tenang dalam membandingkan De Ligt dengan suami saya. De Ligt masih berusia 19 tahun dan masih banyak harus ia lakukan." pungkas Mariella.

Perlu sobat INDOSPORT ketahui, Gaetano Scirea adalah pemain Juventus di medio 1974 hingga 1988. Pemain yang berposisi sama dengan Matthijs de Ligt itu telah mencatatkan 377 penampilan dengan mencetak 24 gol untuk Si Nyonya Tua.

Namun, umurnya tidak terlalu panjang. Scirea menghembuskan napas terakhirnya pada usia 36 tahun di Polandia karena mengalami kecelakaan mobil saat akan menyaksikan pertandingan sepak bola Gornik Zabrze melawan Juventus, 3 September 1989.