Liga Indonesia

Beredar Daftar Nama Pejabat KP dan KPB PSSI, Terselip Mantan Narapidana?

Sabtu, 27 Juli 2019 16:40 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Indra Citra Sena
© INDOSPORT
Logo Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Copyright: © INDOSPORT
Logo Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

INDOSPORT.COM - Induk sepak bola Indonesia, PSSI, siap melangsungkan Kongres Luar Biasa (KLB), Sabtu (27/7/19), nanti malam. Berlokasi di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, agenda kongres adalah memilih nama-nama Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).

Sebelum kongres, nama-nama pejabat Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) bahkan sudah beredar luas meski belum dirilis secara resmi oleh PSSI. Cukup mengejutkan karena terselip wajah-wajah yang pernah terjerat hukum dan tak bersih.

Padahal, selama ini PSSI berkoar-koar untuk berubah, berbenah, dan membersihkan organisasi dari orang-orang yang bermasalah secara hukum.

Dari nama-nama yang beredar, ada nama Denny Azani B. Latief sebagai Ketua KP, sedangkan posisi Wakil Ketua ditempati oleh Harbiansyah Hanafiah. Lima nama lain, Irawadi D. Hanafie, Budiman Dalimunthe, Maurice Tuguis, Soedarmaji, dan Rocky Bebena, berstatus anggota.

Kemudian di daftar calon KBP ada Togar Manahan Nero sebagai ketua, disusul Djoko Tetuko (wakil ketua), serta Ponaryo Astaman, Mahfudin Nigara, dan Alfis Primatra (anggota).

© Sistem Informasi Penelusuran Perkara PN Jaksel
Amar keputusan soal kasus Denny Azani B. Latif. Copyright: Sistem Informasi Penelusuran Perkara PN JakselAmar keputusan soal kasus Denny Azani B. Latif.

Nama-nama ini kemungkinan hasil penjaringan yang dilakukan oleh Exco PSSI. Sayangnya, dalam daftar masih saja ada orang-orang yang pernah berperkara secara hukum, baik di PSSI maupun di pengadilan.

Denny Azani B. Latief misalnya. Dia pernah dijatuhi vonis tiga tahun penjara oleh Mahkamah Agung dalam kasus penggelapan pada 2012 silam. Dia dinyatakan terbukti bersalah di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Berikutnya, Togar Manahan Nero juga pernah tersangkut perkara suap saat menjadi Ketua Komdis PSSI pada 2006. Dia diketahui mengundurkan diri begitu dituduh terlibat penyuapan oleh klub Penajam Medan Jaya.

Karena alasan tersebut, seakan PSSI tak sejalan dengan niatnya yang ingin melakukan bersih-bersih dari orang-orang bermasalah hukum di masal lalu, terlebih tugas KP dan KPB nantinya adalah mengantarkan proses pemilihan Ketua Umum dan Exco PSSI.