Bola Internasional

Striker 17 Tahun Tampil Menjanjikan, Inter Milan Mulai Lupakan Lukaku?

Minggu, 28 Juli 2019 11:38 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© sempreinter.com
Sebastiano Esposito, penyerang muda Inter Milan yang makin bersinar di laga pramusim Copyright: © sempreinter.com
Sebastiano Esposito, penyerang muda Inter Milan yang makin bersinar di laga pramusim

INDOSPORT.COM - Penampilan striker 17 tahun milik Inter Milan, Sebastiano Esposito yang mulai menjanjikan dalam beberapa laga uji coba bakal membuat Nerazzurri melupakan target untuk memboyong Romelu Lukaku?

Dalam laga pramusim 2019, Inter Milan memang tengah mengalami krisis sektor penyerang. Terbukti mereka hanya membawa segelintir pemain muda dan pemain yang musim lalu 'terbuang' untuk melengkapi skuatnya.

Nama-nama tenar macam Mauro Icardi, Mateo Politano, dan Lautaro Martinez harus menepi lantaran masalah cedera dan masih menjalani masa liburan pasca Copa America 2019.

Khusus untuk Icardi, pemain asal Argentina ini tak mengalami cedera ataupun menikmati liburan, melainkan memang tak masuk dalam skema permainan Inter dan Antonio Conte sebagai pelatih pun tampak tak menginginkannya lagi.

Mauro Icardi memutuskan kembali ke Kota Milan, dan berlatih terpisah tanpa mengikuti satu pertandingan pun di tur pramusim Inter Milan tahun ini.

Krisis penyerang memberikan berkah tersendiri bagi Sebastiano Esposito, pemain yang baru genap berusia 17 tahun itu mendadak mencuri perhatian lantaran selalu menjadi starter dalam empat pertandingan pramusim Inter.

Sempat berpartner dengan Samuele Longo hingga Ivan Perisic dalam skema 3-5-2 milik Conte, akan tetapi posisi ujung tombak tampak sudah dipatenkan untuk dirinya dalam laga pramusim ini.

Meski belum satu kalipun mencetak gol, namun penampilan kontra PSG di laga sebelumnya seolah memberikan bukti jika Esposito layak menembus tim utama musim depan dan mungkin pengganti Mauro Icardi yang memang akan di jual.

Dalam pertandingan di Macau Olympic Complex Stadium tersebut, Esposito tampil sebagai starter dan beberapa kali kerap mengancam lini pertahanan PSG yang dikawal Alphonse Areola.

Total empat tembakan mengarah ke gawang berhasil ia lepaskan. Tak hanya itu, Esposito juga menjadi pemain depan Inter Milan yang paling sering dilanggar dan dihentikan para pemain PSG di laga kemarin.

Memang belum ada gol yang berhasil ia cetak, namun dengan usia yang masih sangat belia ketajaman serta naluri gol Esposito sangat mungkin meningkat lebih baik jika terus mendapat menit bermain reguler.

Pernyataan tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya dalam kategori U-17 pun Esposito telah membuktikan kapasitasnya sebagai mesin gol. Tercatat dirinya berhasil mencetak 16 gol dalam 14 pertandingan di Serie A U-17 musim lalu bersama Inter Primavera.

Capaian tersebut membuatnya diganjar gelar Top Skor liga di musim 2018/19, dan juga membantu Inter Primavera meraih gelar Supercoppa Under 17 usai menaklukan Pordenone U-17. Di partai final, Esposito pun tampil menggila dengan mencetak brace.

Jika penampilan Esposito terus berkembang dan pelatih mau memberikan kesempatan dirinya untuk terus tampil, mungkin Inter Milan tak harus membeli penyerang anyar di bursa transfer musim ini bahkan melupakan target mereka untuk memboyong Lukaku dari Manchester United.

Pemain asal Belgia tersebut memang tengah dikabarkan bakal segera bergabung dengan Inter pekan ini, namun belakangan Juventus ikut meramaikan perburuan bahkan siap membayar lebih mahal agar Lukaku berseragam Hitam-Putih.

Inter Milan tak harus ngotot untuk mendatangkan Romelu Lukaku. Mereka bisa mencoba memaksimalkan potensi Esposito sang pemain muda dan menyimpan dana penjualan Icardi untuk menghindari hukuman FFP yang bisa menjerat di musim depan.

Selain itu, cukup banyak lini yang harus diperhatikan Conte ketimbang striker, salah satunya wingback kiri yang di laga kemarin di tempati oleh Dalbert.

Pemain asal Brasil tersebut dianggap gagal menjalankan tugasnya, serta beberapa kali out posision saat tim tengah diserang ataupun membuild-up permainan.

Sektor tersebut terbilang cukup vital jika Conte memainkan takitk 3-5-2, dan jika tak segera diperbaiki mungkin Inter kembali gagal bertaji musim depan.