Liga Indonesia

Arema FC Krisis Pemain, Kalteng Putra Siap Ambil Keuntungan demi Poin Penuh

Rabu, 7 Agustus 2019 08:40 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Indra Citra Sena
© Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Kalteng Putra, Gomes de Oliveira, saat konferensi pers menjelang pertandingan, Senin (15/7/19). Foto: Arif Rahman/INDOSPORT Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Kalteng Putra, Gomes de Oliveira, saat konferensi pers menjelang pertandingan, Senin (15/7/19). Foto: Arif Rahman/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Pelatih Gomes De Oliviera menganggap kekuatan Arema FC tidak akan mengalami perubahan signifikan menyusul absennya lima pemain inti mereka menjelang lawatan ke markas Kalteng Putra, Rabu (7/8/19), nanti malam.

Penilaian itu berdasarkan kepada meratanya materi pemain Arema FC. Bagi Gomes, lawannya tetap sebagai berstatus salah satu tim tangguh yang harus dihadapi Kalteng Putra di Shopee Liga 1 2019.

"Arema FC tetaplah tim yang kuat. Saya pikir, tidak ada pengaruhnya," ungkap Gomes De Oliviera dalam konferensi pers pra-pertandingan di Stadion Tuah Pahoe, Palangkaraya, Selasa (6/8/19).

Kendati demikian, Gomes mengakui bahwa situasi ini seharusnya memberi angin segar. Pasalnya, sejumlah pemain Arema FC yang absen memiliki peran vital dalam tim sejauh ini.

Kelima pemain Arema FC yang dipastikan absen antara lain Sylvano Comvalius, Hamka Hamzah, Dedik Setiawan, Johan Al Farizie, dan Ricky Akbar Ohorella. Mereka mesti menjalani pemulihan cedera masing-masing di Malang.

Di sisi lain, Kalteng Putra tampil dengan kekuatan terbaiknya seperti saat mengalahkan Semen Padang dengan skor 2-0, sepekan lalu. Mereka akan kembali mengandalkan aksi-aksi Diogo Campos, Ferinando Pahabol, dan Patrich Wanggai.

"Seharusnya, kondisi ini menjadi keuntungan bagi kami. Tim ini sangat optimis untuk meriah hasil maksimal besok," tandas Gomes De Oliviera.

Asupan poin kini menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi Kalteng Putra guna memperbaiki posisi di tabel klasemen Shopee Liga 1 2019. Menempati urutan ke-14 dengan 11 poin, posisi mereka masih terancam di bibir jurang degradasi.