Liga Indonesia

Dianggap Terlalu Prematur, Bos Persija Sayangkan Kartu Merah Sandi Sute

Rabu, 7 Agustus 2019 13:15 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Indra Citra Sena
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Direktur utama Persija Jakarta Ferry Paulus memberikan pernyataan pada konferensi pers terkait diberikannya izin laga Liga 1 2019 Persija vs Persib digelar di GBK, (Senin 8/7/19) (Herry Ibrahim/INDOSPORT). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Direktur utama Persija Jakarta Ferry Paulus memberikan pernyataan pada konferensi pers terkait diberikannya izin laga Liga 1 2019 Persija vs Persib digelar di GBK, (Senin 8/7/19) (Herry Ibrahim/INDOSPORT).

INDOSPORT.COM - Bos Persija Jakarta, Ferry Paulus, angkat bicara mengenai kartu merah yang diterima gelandang Sandi Sute. Pengusaha asal Manado itu menilai kartu merah yang diterima sang pemain saat membela tim melawan PSM Makassar, Selasa (6/8/19), terlalu dini.

Persija memang harus bermain dengan 10 orang dalam leg kedua final Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sandi mendapat dua kartu kuning kedua sehingga diusir dari lapangan.

Sandi Sute menerima kartu kuning pertama pada menit 19. Pemilik nomor punggung 45 ini kembali mendapat kartu kuning kedua sekitar 13 menit kemudian. Tak pelak sejak menit ke-32 Persija Jakarta bermain dengan 10 orang. 

"Pelanggaran itu memang sudah menjadi bagian dari taktik pelatih untuk Sandi yang diberi tugas memutus serangan lawan, namun wasit mencabut kartu merah terlalu prematur," ucap Ferry Paulus.

Bagi Ferry, semua itu menjadi konsekuensi yang harus diterima, yakni saat Sandy Sute diminta menjadi pemain pemutus serangan lawan. "Yang dilakukan Sute memang ada konsekuensinya," tukas ia.

Kalah jumlah pemain membuat Persija Jakarta semakin sulit mencetak gol. Hingga waktu usai, mereka kalah dengan skor 0-2 dan akhirnya gagal juara lantaran kalah tipis 1-2 secara dari PSM Makassar.