Liga Italia

Pentolan Ultras Napoli Tewas Tertembak di Taman Kota Roma

Sabtu, 10 Agustus 2019 12:13 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Giuseppe Bellini/Getty Images
Salah seorang suporter garis keras Napoli bernama Fabrizio Piscitelli tewas dibunuh di kota Roma. Giuseppe Bellini/Getty Images. Copyright: © Giuseppe Bellini/Getty Images
Salah seorang suporter garis keras Napoli bernama Fabrizio Piscitelli tewas dibunuh di kota Roma. Giuseppe Bellini/Getty Images.

INDOSPORT.COM – Pentolan ultras Lazio, Fabrizio Piscitelli, tewas secara mengenaskan usai ditembak pembunuh bayaran di sebuah taman kota Roma, Kamis (08/08/19) dini hari WIB atau Rabu malam waktu setempat.

Dilansir dari laman Telegraph, pemimpin ultras itu bernama Fabrizio Piscitelli itu ditembak di bagian kepala dari jarak dekat di taman kota Roma yang didominasi oleh reruntuhan menara air kuno Romawi.

Sang pembunuh sendiri diduga hanyalah orang sewaan yang mengenakan pakaian lari dan berbaur dengan pelari lainnya. Kejadian itu terjadi pada malam hari, di mana matahari belum sepenuhnya tenggelam.

Menurut laporan, sang pembunuh mendekati Piscitelli dari belakang, menembak kepalanya, dan kemudian lari dari Parco degli Acquedotti yang terkenal di film The Great Beauty.

Piscitelli yang berusia 53 tahun sendiri diketahui merupakan ketua kelompok pendukung sepak bola sayap kanan ekstrem yang dikenal sebagai Irrudicibili atau Diehards. Dia bahkan pernah diselidiki karena diduga terlibat perdagangan narkoba.

Polisi yang menyelidiki kasus ini meyakini bahwa aksi pembunuhan Fabrizio Piscitelli ada kaitannya dengan kasus perdagangan narkoba yang menghinggapi korban.

Pendukung ultras Lazio sudah lama dikenal dengan aksi kekerasannya. Mereka juga musuh bebuyutan pendukung garis keras klub AS Roma

Lazio dan AS Roma dikenal sebagai yang paling keras di sepak bola Italia. Namun, Lazio jauh melampaui rival sekota mereka ketika datang untuk menciptakan masalah.

Bahkan, desas-desus melaporkan ultras Lazio memiliki koneksi dengan militer. Bahkan, mantan diktator Benito Mussolini dilaporkan mendukung klub tersebut.