Liga Indonesia

Liga Indonesia Jadi Kuburan Pelatih, Teco Tertawa Ingat Pengalaman di Persija

Senin, 12 Agustus 2019 18:35 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
© baliutd.com
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra. Copyright: © baliutd.com
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra.

INDOSPORT.COM - Stefano Cugurra bisa dibilang merupakan salah satu pelatih tersukses dalam tiga musim terakhir. Pelatih asal Brasil ini selalu membawa timnya menembus papan atas, namun ada cerita menarik di balik kesuksesan sang juru taktik.

Teco, sapaan akrab Stefano, kembali berkarier di Indonesia pada 2017 setelah menangani tim-tim Liga Thailand. Dua musim melatih Persija Jakarta, mantan staf pelatih timnas Brasil U-20 ini memenangi gelar Piala Presiden 2018 dan Liga 1 2018.

Dua gelar itu sangat membanggakan lantaran Persija mengakhiri puasa panjangnya. Namun, banyak lupa bahwa nasib Teco sebenarnya sudah di ujung tanduk pada 2017. 

Selepas melakoni tujuh partai Liga 1 2017, Stefano Cugurra yang belakangan menjabat pelatih Bali United, hanya mencatat sekali kemenangan, tiga hasil seri dan tiga kali menelan kekalahan.

"Saya masih ingat waktu Persija lawan Mitra Kukar. Kami sudah menang satu gol, tapi di injury time lawan bisa mencetak gol. Suporter amat marah kepada saya waktu itu," ucap Teco yang kemudian tertawa, Senin (12/8/19).

Rentetan hasil jeblok membuat posisi Teco sangat terancam dan partai kesembilan Liga 1 2017 melawan Arema FC menjadi penentunya. Jika tak menang, manajemen sudah siap memutus kerja sama.

"Ada tekanan, semua bilang harus menang. Pilihannya, Persija Jakarta menang atau kamu beli tiket pulang. Kami bisa menang melawan Arema FC. Setelah itu barulah tim mulai tampil bagus," tutur Teco sambil tersenyum.

Pengalaman ini menjadi contoh. Perlu kesabaran untuk mendatangkan sebuah prestasi. Namun nyatanya, hingga pekan ke-13 ini, sudah ada delapan pergantian pelatih kepala. 

Yang terbaru, Djajang Nurdjaman didepak Persebaya Surabaya. Padahal, mereka masih menduduki peringkat ketujuh klasemen sementara Shopee Liga 1 2019 dengan perolehan 18 poin.

"Terkadang saya berpikir, ganti pelatih hanya sekadar ganti saja, tapi tidak mengubah tim. Tim tetap jalan kurang bagus. Ada banyak contoh, tapi tak hanya terjadi di Indonesia saja. Brasil, Thailand, Malaysia, dan beberapa negara lain," pungkas Stefano Cugurra.