In-depth

Menanti Aksi 4 Debutan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022

Sabtu, 17 Agustus 2019 17:13 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© @persebaya.id
Perlukah Timnas Indonesia akan Otavio Dutra di kualifikasi Piala Dunia 2022. Foto: @persebaya.id Copyright: © @persebaya.id
Perlukah Timnas Indonesia akan Otavio Dutra di kualifikasi Piala Dunia 2022. Foto: @persebaya.id

INDOSPORT.COM – Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy telah memanggil 24 pemain untuk menjalani agenda yang sangat penting, yakni Kualifikasi Piala Duni 2022 mendatang.

Timnas Indonesia sendiri berada di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 bersama dengan tim-tim unggulan seperti Thailand, Vietnam, Uni Emriated Arab, dan Malaysia.

Nantinya, Tim Garuda bakal menghadapi Malaysia terlebih dahulu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada 5 September mendatang, sebelum menjamu Thailand lima hari berselang.

Menghadapi ajang penting ini, Simon pun tentunya tak semberangan memilih pemain-pemain untuk mengisi skuat Timnas Indonesia. Dirinya melakukan peninjauan terhadap sejumlah pemain yang tampil apik pada musim ini, khususnya di Liga 1 2019.

Mantan pelatih Bhayangkara FC tersebut nyatanya memberikan kesempatan kepada sejumlah pemain yang sejauh ini tidak menjadi pilihan di Timnas Indonesia. Itu tidak terlepas dari penampilan apiknya pada musim ini.

Dari 24 nama yang dipercaya masuk dalam Timnas Indonesia, setidaknya ada empat nama debutan yang diberikan kesempatan oleh Simon untuk menjalani agenda penting.

Pecinta sepak bola nasional diyakini masih menanti-nantikan sebarapa penting peran empat nama baru ini untuk Timnas Indonesia. Karena setiap pemain yang dipanggil Simon tentunya memiliki peran krusial tersendiri, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Empat pemain debutan yang baru mendapatkan kesempatan tampil di Timnas Indonesia tersebut adalah Osas Saha, Andhika Wijaya, dan Angga Saputra. Keempat pemain itu akhirnya mendapatkan kesempatan untuk mengintepretasikan Indonesia di mata dunia.

Jika melihat dari ketenaran, tentunya nama Osas Saha dan Otavio Dutra menjadi pemain yang paling familiar di telinga para penikmat sepak bola Indonesia. Karena dua pemain naturalisasi itu beberapa kali tampil bersama klub-klub ternama di Indonesia.

© officialpersikabo Verified
Osas Saha saat melakukan selebrasi. Copyright: officialpersikabo VerifiedOsas Saha saat melakukan selebrasi.

Osas Saha diprediksi bakal menjadi tumpuan di lini serang Timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Dunia 2022. Karena dengan kecepatan dan kekuatan yang dimiliki sang pemain, ia tampil sangat sempurna di tahun 2019 ini.

Penyerang berusia 32 tahun tersebut mampu menorehkan 4 gol dari 3 laga di Piala Presiden 2019. Sedangkan di kompetisi Liga 1 2019, ia berhasil mengumpulkan 5 gol dan 4 assists dari 12 pertandingan.

Catatan tersebut tak kalah baik dari penyerang andalan Timnas Indonesia, yakni Beto Goncalves. Striker Madura United itu mampu mengemas 13 gol dari 21 pertandingan di semua kompetisi pada tahun 2019 ini.

Sedangkan Otavio Dutra juga kemungkinan besar bakal mendapatkan tempat utama di lini pertahanan Timnas Indonesia. Terlebih Simon sudah mengetahui karakter permainan Dutra selama melatih Bhayangkara.

© Fitra Herdian/Indosport.
Otavio Dutra berlatih rutin dengan Persebaya. Copyright: Fitra Herdian/Indosport.Otavio Dutra berlatih rutin dengan Persebaya.

Pada kompetisi 2019 ini, hanya Dutra yang mampu membantu produktivitas tim dengan mencatatkan satu assist di Liga 1 2019. Sedangkan tiga bek tengah lainnya, Hansamu Yama, Victor Igbonefo, dan Yanto Basna, belum mampu menyumbangkan gol dan assist.

Selama berkarier di Liga 1, Dutra belum pernah mendapatkan ganjaran kartu merah, baik langsung maupun tidak. Itu menjadi nilai plus bagi seorang pemain bertahan. Maka bukan tidak mungkin jika dirinya bisa menjadi pilihan utama di laga melawan Malaysia nanti.

Beralih ke Andhika Wijaya, pemain bertahan Bali United ini memiliki pengalaman yang begitu banyak di kasta teratas sepak bola Indonesia sejak musim 2017 lalu. Meski usianya masih 23 tahun, namun ia sudah dipercaya menjadi starter di Liga 1 sejak dua musim lalu.

© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Bek Bali United, Andhika Wijaya Copyright: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORTBek Bali United, Andhika Wijaya.

Pada musim ini, Andhika Wijaya sudah memainkan permainan sebanyak 9 kali. Dirinya mampu memberikan keseimbangan di lini pertahanan, hingga membuat Bali United hanya kebobolan 9 kali dari 13 pertandingan.

Nantinya, pemain bertahan asal Bali tersebut bakal bertarung dengan Johan Alfarizi untuk memperebutkan tempat utama di posisi bek kanan Timnas Indonesia.

Meski catatan Alfarizi juga cukup apik dalam memberikan kontribusi nyata di Liga 1, namun bukan berarti Andhika Wijaya tidak bisa bersaing dengan penggawa Arema FC tersebut.

Apabila ia terpilih menjadi starter, maka ia bakal membuat pertahanan Timnas Indonesia semakin kokoh, terlebih saat menangani serangan lawan dari sisi sayap. Karena ia cukup agresif dan berani melancarkan tekel keras yang bersih kepada sang lawan.

© Arif Rahman/INDOSPORT
Penjaga gawang PS Tira Persikabo, Angga Saputra saat konferensi pers menjelang laga kontra Persib Bandung di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (17/06/2019). Copyright: Arif Rahman/INDOSPORTPenjaga gawang PS Tira Persikabo, Angga Saputra saat konferensi pers menjelang laga kontra Persib Bandung di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin (17/06/2019).

Terakhir, ada sosok Angga Saputra. Simon memanggil Angga Saputra setelah tampil cukup apik bersama Tira Persikabo di Liga 1 2019. Berkat ketenangannya di bawah mistar, ia mampu membawa timnya memecahkan rekor kemenangan beruntun sebanyak 13 laga.

Penjaga gawang berusia 25 tahun tersebut mampu mencatatkan 2 clean sheets dari 12 laga yang ia mainkan. Sayangnya, ia harus kebobolan 15 kali sepanjang musim 2019 ini.

Jika melihat dari persaingan, tentunya Angga Saputra sulit untuk menjadi pilihan utama di Timnas Indonesia. Karena kualitas Andritany Ardhiyasa dan Awan Sheto sudah terbukti dalam beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, bukan tidak mungkin jika ia bisa berperan untuk Tim Garuda.