In-depth

Persib Bandung Mengejar Kebangkitan di Putaran Kedua Liga 1 2019

Senin, 19 Agustus 2019 15:52 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Persib, Robert Alberts didampingi asistennya Budiman saat sesi latihan di Lapangan Lodaya, Kota Bandung, Rabu (12/06/19). Arif Rahman/INDOSPORT Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Persib, Robert Alberts didampingi asistennya Budiman saat sesi latihan di Lapangan Lodaya, Kota Bandung, Rabu (12/06/19). Arif Rahman/INDOSPORT
Mau Pakai Pakem Formasi Apa, Robert?

Robert Rene Alberts dalam waktu dekat mungkin akan mulai dirisaukan dengan status dan masa depannya sebagai pelatih Persib Bandung. 

Skema yang dibuat Robert Rene Alberts, membuat Persib Bandung kini menjadi tim ketiga di Liga 1 2019 dengan jumlah kebobolan paling banyak, yakni 24 gol. 

Yang jadi pertanyaan adalah, mengapa Robert tak kunjung mampu menemukan pakem formasi yang pas untuk Persib hingga laga ke-15. 

Hampir di tiap laga Robert Rene mengganti formasi dan merubah komposisi lini tengah dengan cukup radikal.

Sebagai contoh, dalam enam laga terakhir, Persib Bandung menggunakan lima formasi yang berbeda, yakni 4-5-1 (vs PSM), 4-2-3-1 (vs Borneo FC), 4-4-1-1 (vs Persela), 4-4-2 (vs Barito), 4-3-3 (vs Arema FC), dan 4-2-3-1 (vs Bali United). 

Tak hanya formasi, Robert juga kerap mengubah-ubah posisi para pemainnya. Dalam laga menghadapi Bali United (kalah 2-0) Supardi Nasir pernah ditempatkan sebagai sayap kanan. Posisi asli Supardi di bek kanan diisi oleh Henhen Herdiana. 

Contoh lain adalah saat melawna Borneo di mana Esteban Vizcara ditarik ke belakang menjadi gelandang bertahan bersama Abdul Aziz dalam formasi 4-2-3-1. Justru Ghozali Siregar yang menjadi gelandang serang tengah. 

Jika memang ini cara terbaik Robert dalam menyusun timnya, maka Bobotoh patut kecewa. Pasalnya, dari keenam laga itu, tak ada satu pun kemenangan yang diraih Persib. 

Robert Rene Alberts pun sudah harus memiliki formasi paten untuk mengarungi putaran kedua nanti. Seperti klub-klub lainnya, Persib harus siapkan dua formasi inti yang bisa digunakan bergantian namun tak terlalu mengubah karakter para pemain-pemainnya.