Liga Indonesia

Perombakan Lini Belakang, Kunci Bali United Kuasai Paruh Musim Liga 1

Minggu, 1 September 2019 17:25 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Tendangan kungfu kapten PSS Sleman, Bagus Nirwanto saat berusaha menghentikan pemain Bali United, Willian Pacheco yang hendak menerima umpan Paulo Sergio. Foto: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Tendangan kungfu kapten PSS Sleman, Bagus Nirwanto saat berusaha menghentikan pemain Bali United, Willian Pacheco yang hendak menerima umpan Paulo Sergio. Foto: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Harus diakui lini belakang menjadi salah satu kunci sukses Bali United sepanjang paruh musim Shopee Liga 1 2019. Mereka memiliki kedalaman skuat sangat bagus, ditambah sistem rotasi Stefano Cugurra yang adil terhadap semua pemain.

Teco, sapaan akrab Stefano Cugurra, terbilang adil dalam memberikan menit bermain kepada skuat Bali United. Tak ada ketergantungan pada 11 pemain karena seluruh skuat dikerahkan sepanjang putaran pertama Shopee Liga 1 2019.

Keadilan Teco membuat semua pemain merasa terpacu. Salah satu yang paling sering dirotasi adalah posisi bek tengah. Tak ada pasangan yang menjadi langganan skuat utama.

Bahkan di setiap pertandingan, tim lawan akan kesulitan menebak posisi bek tengah mengingat Stefano Cugurra merotasi bek tengah dengan bagus. Ada Willian Pacheco, Leonard Tupamahu, Gunawan Dwi Cahyo, dan Haudi Abdillah.

"Musim ini kami mendatangkan empat pemain baru buat memperbaiki yang kurang dari Liga 1 kemarin. Musim lalu Bali United kebobolan banyak gol. Saya pikir empat pemain ini punya andil memperkuat tim," ucap Teco.

Pada putaran pertama, Willian Pacheco bermain sevbanyak 13 kali, lalu Leonard Tupamahu (12 kali), Gunawan Dwi Cahyo (7 kali), serta Haudi Abdillah (6 kali). 

Total dari 16 laga, Bali United baru kebobolan 11 gol. Jumlah yang hanya bisa didekati oleh PSM Makassar dengan 12 gol, namun sang rival baru bermain 12 kali, kemudian ada Madura United yang kebobolan 14 gol dari 16 laga.

"Karakter empat pemain bertahan kami sedikit berbeda, tapi mereka punya kualitas yang sama-sama bagus," pungkas pelatih berkebangsaan Brasil ini.