Liga Italia

Matthijs de Ligt Kerap Dikritik, Legenda AC Milan: Dia Harus Tahu Tekanan di Juventus

Selasa, 3 September 2019 18:46 WIB
Penulis: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya | Editor: Isman Fadil
© Pakawich Damrongkiattisak/Getty Images
Legenda AC Milan dan juga Timnas Belanda, Ruud Gulit, meminta Matthis de Ligt memahami tekanan di Juventus Copyright: © Pakawich Damrongkiattisak/Getty Images
Legenda AC Milan dan juga Timnas Belanda, Ruud Gulit, meminta Matthis de Ligt memahami tekanan di Juventus

INDOSPORT.COM - Legenda AC Milan dan juga Timnas Belanda, Ruud Gulit, meminta Matthis de Ligt memahami tekanan di Juventus usai pemain berusia 20 tahun tersebut menuai kritikan pedas pasca laga melawan Napoli, Minggu (1/9/19) WIB.

Dikutip dari Daily Mail, Serie A Liga Italia akan memberi tekanan besar kepada De Ligt yang baru bergabung pada bursa transfer musim panas 2019 ini. Hal tersebut berdasarkan pengalamannya saat menghabiskan kariernya bersama AC Milan dan Sampdoria.

"Itu (bermain di Italia) membawa tekanan tersendiri. Menang adalah hal normal entah itu dikompetisi domestik ataupun Eropa. Kamu (De Ligt) harus selalu menang, terutama di Liga Champions," tulis Gullit di De Telegraaf.

Ruud Gullit melanjutkan bahwa tekanan tersebut juga berlaku di Juventus. Terlebih musim 2019/20 ini, Bianconeri menargetkan menjadi kampiun Liga Champions. Kekalahan dari Ajax Amsterdam pada kompetisi tersebut musim lalu, membuat Si Nyonya Tua jor-joran membeli pemain, termasuk Matthijs de Ligt.

"Itulah (kemenangan) yang diinginkan Juventus. Karena kalah dari Ajax pada musim lalu, mereka mulai membeli pemain baru dan merekrut pelatih baru. Itulah yang namanya tekanan," lanjutnya.

Sebelumnya De Ligt didatangkan oleh Juventus dengan mahar cukup fantastis, yakni 65 juta euro (sekitar Rp1 trilun). Ia digadang-gadang akan menjadi pemain andalan di lini pertahanan Bianconeri. Namun usai laga melawan Napoli, dirinya dikritik habis-habisan karena penampilannya yang jauh dari ekspektasi.

Pada laga tersebut, Matthijs de Ligt menjadi aktor penting dari tiga gol yang masuk kegawang Juventus. Kegagalannya mengawal pergerakan Hirving Lozano serta lemahnya respons dalam mengantisipasi set piece, membuatnya menjadi bulan-bulanan pecinta sepak bola.