In-depth

Mampukah Ezra Walian Hapus Kutukan PSM yang Tak Pernah Punya Striker Moncer?

Sabtu, 7 September 2019 15:39 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© Pictobank/Getty Images
Ezra Walian dan logo PSM Makassar. Copyright: © Pictobank/Getty Images
Ezra Walian dan logo PSM Makassar.

INDOSPORT.COM – PSM Makassar baru saja memeperkenalkan penyerang barunya, Ezra Walian, secara resmi pada bursa transfer paruh musim Liga 1 2019, Sabtu (07/09/19). Ezra dikabarkan meneken kontrak berdurasi 3,5 tahun bersama Juku Eja.

"Jadi ini jawaban dari manajemen tentang siapa pemain muda yang akan bergabung. Dia adalah Ezra Walian yang sudah sangat populer di Indonesia," ungkap CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin.

PSM sendiri nampaknya ingin mendongkrak produktivitas tim yang saat ini masih belum terlalu galak. Terhitung, Juku Eja baru mengumpulkan 18 gol dari 13 pertandingan. Catatan itu terbilang tidak terlalu bagus untuk tim papan atas sekelas PSM.

Situasi itu disinyalir karena PSM sejauh ini belum memiliki penyerang berkualitas. PSM sendiri sepertinya seperti terkena kutukan karena tidak memiliki striker haus gol, setidaknya sejak era kompetisi Liga 1.

Nama mantan penyerang Real Madrid, Eero Markkanen pun nyatanya masih belum mampu menghapus kutukan tersebut. Segudang pengalamannya di Eropa, belum bisa meningkatkan produktivitas PSM di Liga 1 2019 ini. Ia hanya mampu mencetak 1 gol dari 7 laga di Liga 1 2019.

Sebelum Markkanen, PSM juga telah berusaha untuk mencari striker berkualitas dari negri orang. Nama-nama tersebut adalah Reinaldo Costa, Pavel Puryshkin, Sandro, dan Bruce Djite. Sayangnya empat striker asing itu juga tampil kurang maksimal.

Dari keempat nama penyerang asing tersebut, hanya Reinaldo Costa yang terbilang cukup baik. Karena dirinya mampu mencetak 9 gol dari 19 laga. Akan tetapi catatan golnya justru masih kalah dari penyerang lokal milik PSM, Ferdinand Sinaga (12 gol dari 27 laga).

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Eero Markkanen duel dengan beberapa pemain Lao Toyota Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTEero Markkanen duel dengan beberapa pemain Lao Toyota.

Sedangkan tiga penyerang asing lainnya tak mampu mengemas lebih dari lima gol di kompetisi Liga 1. Puryshkan (13 laga) dan Sandro (11 pertandingan) hanya mampu mencetak 4 gol, sedangkan Djite sama sekali tak menyumbangkan gol dari 9 laga.

PSM pun sempat mempercayakan posisi ujung tombak kepada pemain naturalisasi Indonesia, Guy Junior. Penampilannya terbilang cukup bagus, di mana ia mampu mengemas 10 gol dan 4 assist dari 37 laga sejak Liga 1 2018 lalu.

Kendati demikian, manajemen PSM masih membutuhkan sosok ujung tombak yang sangat garang di depan gawang lawan. Oleh karena itu mereka mendatangkan dua striker sekaligus pada bursa transfer paruh musim Liga 1 2019, yakni Amido Balde dan Ezra.

Kedua penyerang rasa Eropa tersebut tentunya diharapkan bisa memutus kutukan PSM yang tak pernah mendapatkan striker berkualitas. Balde sendiri sudah cukup membuktikan dengan mencetak satu gol dalam laga debutnya bersama PSM pekan lalu.

Pendukung setia PSM pun tinggal menunggu peran Ezra di lini serang tim kesyangannya. Berlabel Timnas Indonesia U-23 dan segudang pengalamannya di Eropa, tentunya membuat fans PSM menaruh harapan tinggi kepada Ezra.

Lalu apakah Ezra dan Balde mampu menghancurkan kutukan PSM yang tak pernah memiliki striker berkualitas setidaknya sejak Liga 1 2017? Jawaban itu tentunya hanya bisa terjawab ketika Liga 1 2019 ini berakhir. Patut dinantikan.