In-depth

Pelatih Terbaik Paruh Musim Liga 1 2019: Stefano Cugurra, Otak Dominasi Bali United

Sabtu, 7 September 2019 13:52 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra.

INDOSPORT.COM – Juru latih klub Bali United, Stefano ‘Teco’ Cugurra, layak dinobatkan sebagai pelatih terbaik paruh musim Shopee Liga 1 2019.

Teco datang ke Bali United dengan segudang pengalaman melatih di sepak bola Indonesia. Pada musim 2018, ia sanggup membawa Persija Jakarta meraih double winner, Liga 1 dan Piala Presiden.

Magis pelatih asal Brasil itu kembali berlanjut di Liga 1 2019 bersama Bali United. Teco perlahan melengkapi kepingan puzzle yang kurang dari Bali United.

Hasilnya, Bali United keluar sebagai juara paruh musim Liga 1 2019. Klub berjuluk Serdadu Tridatu mengoleksi 40 poin dari 16 pertandingan, unggul jauh 7 poin dari Tira-Persikabo di urutan kedua.

Bali United berhasil meraih 13 kemenangan, terbanyak di antara kontestan Liga 1 2019 lainnya, dan baru kebobolan 11 gol, paling sedikit di antara klub lainnya.

Stadion Kapten I Wayan Dipta dibuat Teco menjadi angker. Bali United sukses menyapu bersih sembilan laga kandang dengan kemenangan!

Berkat kehebatan Teco, media olahraga INDOSPORT menganugerahkan gelar pelatih terbaik Liga 1 2019 pada pekan ke-6, 14, dan 16.

Dominasi Bali United di paruh musim Liga 1 2019 tidak lepas dari otak cemerlang Teco dalam membenahi sektor terlemah musim lalu dan meramu strategi yang tepat untuk Bali United.

Teco merupakan pelatih yang andal dalam bertahan. Statistik kebobolan paling sedikit musim 2018 yang diraih Persija Jakarta lalu ia tularkan ke Bali United.

Tahu Bali United lemah dalam bertahan dan banyak kebobolan, Teco langsung membenahinya dengan belanja pemain dan rotasi efektif di lini belakang.

Teco sering melakukan rotasi sehingga tim lawan kesulitan memetakan kekuatan pertahanan Bali United. Dari empat bek tengah yang dimiliki Bali United, tidak ada yang tampil dominan.

© Miftahuddin Halim/Radar Bali
Bek Bali United Willian Pacheco. Copyright: Miftahuddin Halim/Radar BaliBek Bali United, Willian Pacheco.

Pada putaran pertama, Willian Pacheco bermain sebanyak 13 kali, lalu Leonard Tupamahu 12 kali, Gunawan Dwi Cahyo 7 kali, dan Haudi Abdillah 6 kali.

"Musim ini kami mendatangkan 4 pemain baru buat memperbaiki yang kurang dari Liga 1 kemarin. Musim lalu Bali United kebobolan banyak gol. Saya pikir 4 pemain ini punya andil memperkuat tim," papar Teco.

Selain sukses menutup kekurangan timnya, Teco turut lihai meramu strategi, terutama menghadapi tim-tim besar, seperti Tira-Persikabo, Madura United, dan Arema FC.

Ketika menghadapi Tira-Persikabo yang tak terkalahkan dalam 13 laga, Bali United sebenarnya kalah penguasaan bola 47 persen berbanding 53 persen. Meski begitu, serangan balik yang diterapkan Teco sukses mengantarkan Bali United menang 2-1.

Striker naturalisasi Ilija Spasojevic bahkan mengakui otak brilian Teco dalam meramu strategi yang cocok dengan gaya permainan Bali United.

“Strategi dari Coach Teco yang mengandalkan banyak umpan silang juga cocok dengan gaya main saya sebagai seorang target man,” ungkap Spasojevic.

“Semua pemain bekerja keras dan saya rasa kami pantas mendapatkan hasil maksimal di putaran pertama. Saya sangat bangga dengan penampilan rekan-rekan yang selalu all-out walaupun kami menjalani kompetisi padat.”

Kini, Teco hanya perlu memutus kutukan juara paruh musim yang tidak pernah berakhir sebagai juara kompetisi, seperti saat itu memutus kutukan juara Piala Presiden yang selalu akan gagal total di Liga 1.

"Liga kemarin saya juga ditanya seperti ini. Katanya juara Piala Presiden tidak mungkin juara liga. Saat itu, saya minta tunggu dan kita bicara lagi setelah kompetisi selesai. Kita bisa juara Piala Presiden, juga bisa juara Liga," ucap Teco.

Atas pembuktian Stefano ‘Teco’ Cugurra bersama Bali United, INDOSPORT memberinya gelar pelatih terbaik paruh musim Liga 1 2019.