Bola Internasional

Soal Kerusuhan SUGBK, Suporter Malaysia Diminta Tidak Sok Suci

Sabtu, 7 September 2019 09:15 WIB
Penulis: Rialdi | Editor: Indra Citra Sena
© Zainal Hasan/INDOSPORT
Seorang terduga suporter Malaysia harus ditandu oleh medis usai jadi korban kericuhan di dalam stadion pada laga Timnas Indonesia vs Malaysia, Kamis (05/09/19). Copyright: © Zainal Hasan/INDOSPORT
Seorang terduga suporter Malaysia harus ditandu oleh medis usai jadi korban kericuhan di dalam stadion pada laga Timnas Indonesia vs Malaysia, Kamis (05/09/19).

INDOSPORT.COM - Jurnalis Malaysia, Vijhay Vick, turut mengomentari insiden kerusuhan suporter dalam laga Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara timnas Indonesia versus Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (6/9/19). 

Alih-alih menghujat suporter Indonesia, ia justru menasihati suporter Harimau Malaya. Melalui cuitan Twitter, Vijhay Vick mengimbau suporter Malaysia agar tidak terlalu merasa sok benar.

Sebab, menurut jurnalis Fox Sport Asia dan FourFourTwo itu, suporter Malaysia juga memiliki 'aib' ketika menjamu suporter negara lain di kandang mereka sendiri.

"Kerumunan masalah di GBK, tetapi jangan menjadi orang munafik dan berpura-pura bahwa kita lebih baik. Kita telah melihat banyak kekacauan oleh penggemar tuan rumah di Bukit Jalil dan Shah Alam juga," tulis Vijhay Vick.

Namun, cuitan Vijhay Vick mendapat respons kurang baik dari netizen Malaysia. Ia justru dihujat karena dinilai tidak membela suporter dari negeri Jiran. Sebanyak lebih dari 200 komentar pedas pun menyerang sang jurnalis.

Kerusuhan suporter sebenarnya pernah terjadi di Malaysia, salah satunya adalah penyerangan terhadap fans Vietnam di leg pertama semifinal Piala AFF 2014. Dalam artikel Today Online pada 8 Desember 2014, seorang fans Vietnam hingga bercucuran darah di kepala akibat kerusuhan tersebut.

Kemudian, fans Myanmar juga mendapat perlakuan yang kurang mengenakan ketika away ke Malaysia pada Piala AFF 2018. Menurut pemberitaan Fox Sports Asia, sekitar 20 fans Myanmar yang juga beranggotakan wanita diserang oleh sekitar 30 orang Malaysia.