Bola Internasional

Hitung-Hitungan Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2022

Selasa, 10 September 2019 21:58 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Irfan Bachdim (kiri) dan beberapa pemain Timnas Indonesia melakukan protes kepada wasit Ma Ning, Selasa (10/09/19). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Irfan Bachdim (kiri) dan beberapa pemain Timnas Indonesia melakukan protes kepada wasit Ma Ning, Selasa (10/09/19).

INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Thailand dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 usai kalah 3-0 di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (10/09/19) malam WIB. 

Menjalani laga kandang kedua, Timnas Garuda harus kejebolan tiga gol tanpa balas melalui aksi Supachok Sarachat (55' dan 73') serta Theerathon Bunmathan (65' p). 

Ini merupakan kekalahan kedua beruntun yang harus diderita Indonesia usai minggu lalu dipermalukan Malaysia 2-3 di tempat yang sama. Kondisi ini semakin menyulitkan peluang tim nasional Indonesia untuk lolos ke babak berikutnya.  

Babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia menempatkan Indonesia di Grup G bersama empat tim lain, yakni Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Uni Emirat Arab. 

Dengan sistem kandang-tandang, itu artinya ada delapan laga yang harus dijalani Indonesia dengan potensi 24 poin secara total. 

Kehilangan di dua laga awal tentu sangat merugikan karena Indonesia tinggal memiliki enam laga untuk meraih setidaknya posisi runner-up terbaik. 

Tim-tim yang lolos ke babak ketiga adalah sebanyak 12 tim yang terdiri dari delapan juara grup dan empat runner-up terbaik. Posisi runner-up terbaik jelas adalah target paling rasional yang bisa didapat Indonesia.  

Berdasarkan hitung-hitungan kami, untuk bisa meraih posisi ini maka Indonesia mesti mengamankan 19 poin. Itu artinya Indonesia harus menang enam kali dan seri satu kali. Jika tak mampu juga, Indonesia setidaknya mesti mengemas 16 poin sambil berdoa tim-tim di grup lain terpeleset. 

Melihat peluang Indonesia di Grup G, Indonesia seharusnya diwajibkan menyapu bersih lawan-lawannya kala bermain di kandang dan setidaknya meraih dua kemenangan serta satu hasil seri saat tandang. 

Atau jika terpeleset, Indonesia cukup menyapu bersih laga kandang dan meraih satu kemenangan serta satu kali imbang di partai tandang. 

Namun sayangnya, skenario ini gagal total usai Indonesia kalah di dua laga kandang. Menggantikan dua kekalahan di laga kandang dengan kemenangan di kandang lawan akan sangat sulit untuk Indonesia. 

Ruginya Kehilangan Partai Kandang

Dari hitung-hitungan peluang, jika ingin lolos, seharusnya Indonesia wajib menang atas Malaysia dan Thailand di Stadion GBK. Selain kedua partai tersebut adalah partai kandang, baik Malaysia dan Thailand merupakan lawan yang lebih 'lemah' ketimbang Uni Emirat Arab.

Setelah kalah lawan Malaysia dan Thailand, maka poin maksimal dari laga kandang hanyalah tinggal sembilan poin. Itu artinya, Indonesia butuh tujuh sampai 10 poin dari laga tandang. 

Tentunya tak terbayang betapa sulitnya misi tersebut mengingat Beto Goncalves dkk harus tandang ke Thailand dan Uni Emirat Arab serta Vietnam. 

Kekalahan dari Thailand pada malam ini bisa dibilang 'membunuh' peluang Indonesia untuk lolos ke babak selanjutnya. Apalagi melihat performa Indonesia yang kurang meyakinkan di bawah arahan Simon McMenemy. 

Secara matematis Indonesia masih memiliki peluang walau kecil. Namun, secara realistis, posisi empat saja sudah bagus bagi timnas dengan raihan delapan sampai 10 poin.