In-depth

Analisis Pertandingan Timnas Indonesia vs Thailand: Lemah di Semua Lini

Rabu, 11 September 2019 08:52 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Skuat Timnas Indonesia saat hendak menuju ruang ganti setelah babak pertama melawan Thailand berakhir, Selasa (10/09/2019). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Skuat Timnas Indonesia saat hendak menuju ruang ganti setelah babak pertama melawan Thailand berakhir, Selasa (10/09/2019). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT.
Timnas Indonesia Lemah di Semua Lini

Seperti yang dikatakan oleh Simon McMenemy dalam konferensi pers usai pertandingan, Timnas Indonesia memang memulai laga dengan sangat baik dan juga kompak. Bahkan Andritany Ardhiyasa yang sempat dikritik, tampil baik tapi hanya di babak pertama.

Tapi gol pertama Thailand di babak kedua yang berasal dari Supachok Sarachat seolah melunturkan semangat Andritany. Setelah gol tersebut, kiper kebanggaan Persija Jakarta itu melakukan beberapa kesalahan.

Satu kesalahan yang paling jelas dilakukan oleh Andritany adalah ketika melanggar pemain Thailand di dalam kotak penalti. Akibat pelanggaran itu, Thailand pun berhasil mencetak gol keduanya yang mana itu telah menjatuhkan mental Timnas Indonesia.

Sementara untuk lini pertahanan, Yanto Basna yang diturunkan sebagai starter sebenarnya bermain baik. Tapi justru Hansamu Yama, rekan duetnya tidak dalam penampilan terbaiknya.

Seperti yang terlihat pada gol ketiga Thailand, di mana serangan berawal dari aksi dribel Theerathon Bunmathan. Yanto Basna melakukan pressing kepada Theerathon, salahnya Hansamu juga mengikuti rekan duetnya itu dan meninggalkan lubang di depan gawang.

Alhasil Supachok yang tak terkawal di mulut gawang, dengan leluasa meneruskan umpan silang mendatar dari Theeraton. Gol ketiga terjadi, Timnas Indonesia kalah telak tiga gol tanpa balas.

Untuk lini tengah, di mana Simon McMenemy memakai formasi dua gelandang bertahan dan tiga gelandang serang, benar-benar kesulitan untuk membuktikan kreativitas mereka.

Evan Dimas beberapa kali memang berhasil mengalirkan bola ke depan, tapi para gelandang serang yang diturunkan sebagai starter, seperti Andik Vermansah, Stefano Lilipaly dan Irfan Bachdim tidak ada yang mampu menciptakan ruang untuk Beto Goncalves.

Bahkan Stefano Lilipaly yang punya tugas untuk menyuplai bola dan membantu Beto Goncalves, malah terlihat banyak melakukan overlap hingga barisan pertahanan Timnas Indonesia. 

Alhasil, Beto Goncalves yang mencetak dua gol sekaligus saat menghadapi Malaysia di laga perdana, tak bisa berbicara banyak apalagi lini pertahanan Thailand juga sangat rapat.

Memiliki titik lemah hampir di semua lini mungkin merembet hingga hasil pertandingan berakhir dengan sangat telak, tiga gol tanpa balas. Timnas Indonesia harus benar-benar melakukan evaluasi secara besar.

Para pemain yang bermain di posisi gelandang serang juga harusnya tidak terlalu turun ke pertahanan, alhasil stamina benar-benar terkuras. Dan Timnas Indonesia pun harus mengakui kekalahan 3-0 dari Thailand di laga kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 semalam.