In-depth

Membedah Segala Dosa Julio Selama Menangani Persija Jakarta

Jumat, 13 September 2019 12:25 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Arum Kusuma Dewi
© INDOSPORT
Membedah segala dosa-dosa Julio selama menangani Persija Jakarta. Copyright: © INDOSPORT
Membedah segala dosa-dosa Julio selama menangani Persija Jakarta.

INDOSPORT. COM - Hari penghakiman untuk Julio Banuelos akan segera tiba. Akibat segala dosa-dosanya, posisi Julio Banuelos selaku pelatih Persija Jakarta terancam dicopot.

Kembali ke 8 Juni 2019 lalu, Julio Banuelos pasti tak mengira nasibnya bakal seperti sekarang. Bagaimana tidak, kala itu seluruh elemen di Persija Jakarta begitu yakin kalau Julio Banuelos bisa memberikan kejayaan.

Ya, Julio Banuelos datang saat Persija Jakarta sudah menelan dua kekalahan dan sekali imbang dari tiga laga Liga 1 2019. Berbekal pengalaman melatih klub-klub Liga Spanyol, Julio Banuelos diharapkan bisa membangkitkan performa Persija Jakarta yang sedang terdampar di urutan 16 klasemen.

© Media Persija
Pelatih baru Persija Jakarta, Julio Banuelos Saez. Copyright: Media PersijaJulio Banuelos saat pertama kali ditunjuk sebagai pelatih Persija.

Perjalanan awal Julio Banuelos bersama Persija Jakarta memang nampak menjanjikan. Lima pertandingan pertama yang dilalui, baik di Liga 1 2019 maupun Kratingdaeng Piala Indonesia, Persija Jakarta dibuat Julio Banuelos tak tersentuh kekalahan sama sekali.

Persija Jakarta bahkan mampu dibawa Julio Banuelos untuk melenggang ke partai final Kratingdaeng Piala Indonesia. Bermain dua leg di semifinal kontra Borneo FC, Persija menang dengan agregat skor 3-2.

Seiring berjalannya waktu, kiprah suci Julio Banuelos mulai ternoda oleh dosa-dosa. Menemani Persija jumpa Tira Persikabo pada 16 Juli 2019, Julio Banuelos harus menelan kekalahan perdananya dengan skor 3-5.

Persija juga gagal menjuarai Kratingdaeng Piala Indonesia. Jumpa PSM Makassar di final, Persija kalah dengan agregat skor 2-1.

© Media PSM Makassar
Ismed Sofyan berusaha kawal ketat Muhammad Rahmat di final Piala Indonesia 2019. Copyright: Media PSM MakassarIsmed Sofyan berusaha kawal ketat Muhammad Rahmat di final Piala Indonesia 2019.

Selepas kekalahan dari PSM Makassar, Julio Banuelos makin kesulitan membangkitkan performa timnya. Tujuh pertandingan lanjutan Liga 1 2019 dimainkan, dan Persija hanya bisa meraih satu kemenangan saja, sementara sisanya menghasilkan empat imbang serta dua kali kalah.

Makin berdosa lagi, Persija kini malah terdampar di zona degradasi, tepatnya menempati urutan 17 klasemen. Artinya, Julio Banuelos malah membawa Persija turun satu peringkat, bila dibandingkan dengan momen sebelum kedatangannya.

Dosa Julio Banuelos ternyata tak hanya sebatas catatan buruk performa Persija saja. Julio Banuelos juga sempat gagal menjaga keharmonisan ruang ganti timnya.

Julio Banuelos pernah terlibat masalah dengan anak asuhnya sendiri, Bruno Matos. Pada laga final leg kedua Kratingdaeng Piala Indonesia, Bruno Matos ngambek mendapati dirinya ditarik keluar oleh Julio Banuelos.

© brunomatosbahia10
Gelandang milik Persija Jakarta, Bruno Matos. Copyright: brunomatosbahia10Bruno Matos semasa masih membela Persija.

Memang sepenuhnya menjadi hak pelatih dalam menentukan kebijakan pergantian pemain. Namun, pasca kejadian itu, Julio Banuelos tak berhasil menahan Bruno Matos yang akhirnya angkat kaki dari Persija Jakarta dan kini sudah bergabung dengan Bhayangkara FC.

Padahal sebelum kedatangan Julio Banuelos, sosok Bruno Matos merupakan bintang bagi Persija Jakarta. Semasa Macan Kemayoran masih dilatih juru taktik sebelumnya, Ivan Kolev, Bruno Matos mampu tampil tajam dengan mencetak 14 gol dari 20 penampilan.

Julio Banuelos pun kini harus menanggung segala dosa-dosanya. Nasibnya sebagai pelatih Persija akan ditentukan pada hari Minggu (15/09/19) esok, dalam laga lanjutan Liga 1 2019 kontra PSIS Semarang.

Jika Julio Banuelos masih saja memberikan hasil buruk bagi Persija, sudah tak akan ada lagi kata ampun. Dosa-dosanya tak termaafkan, dan Julio Banuelos harus mundur dari kursi kepelatihan Persija.