Liga Indonesia

Dari Simpatik Berubah Kritik, Ulah Aremania Bisa Merugikan Arema FC

Sabtu, 14 September 2019 13:55 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Indra Citra Sena
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Aksi Aremania usai tim kesayangannya menjuarai Piala Presiden 2019 di stadion Kanjuruhan, Jumat (12/4/19). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Aksi Aremania usai tim kesayangannya menjuarai Piala Presiden 2019 di stadion Kanjuruhan, Jumat (12/4/19). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Aksi simpatik Aremania melalui penerbangan ribuan pesawat kertas seketika menjadi hambar setelah sebagian dari mereka berulah di pengujung laga kontra Borneo FC, Jumat (13/9/19), semalam.

Padahal, suporter setia Arema FC itu sudah menunjukkan sikap terpuji menjelang laga dimulai. Bisingnya nyanyian sontak menghilang begitu sesi mengheningkan cipta dimulai beberapa menit sebelum kick-off.

Prosesi itu dilanjutkan dengan menerbangkan ratusan pesawat yang dibentuk dari lipatan kertas sebagai bentuk penghormatan dan duka cita atas wafatnya Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, yang dikenali sebagai maestro industri penerbangan di Tanah Air.

"Seharusnya kalau mereka sayang ke tim ini, maka bisa menahan diri terlepas apa pun hasil pertandingan," tutur Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.

Ibarat pepatah, akibat nila setitik rusak susu sebelanga. Aksi yang seharusnya menuai simpatik itu berubah menjadi kritik lantaran ulah segelintir oknum di pengujung laga.

Lemparan botol air mineral masih terlihat ke arah lapangan akibat ketidakpuasan dengan hasil imbang yang diraih Arema FC. Aksi itu berlanjut dengan protes keras secara verbal saat Hamka Hamzah dkk. berusaha menenangkan Aremania di setiap sudut tribun.

Tak pelak, aksi Aremania kembali mengancam Arema FC atas kinerja Panpel selama laga. Sanksi denda membayangi Arema menyusul adanya pelanggaran regulasi yang berulang kali dilakukan oleh kelompok suporternya.