Liga Indonesia

Hati-hati Persib, Kevin van Kippersluis Punya Statistik Negatif Saat Jadi Striker Tunggal

Sabtu, 14 September 2019 15:30 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Isman Fadil
© lc.nl
Kevin van Kippersluis, pemain Persib Bandung yang bakal menggantikan peran Ezechiel Ndouasel. Copyright: © lc.nl
Kevin van Kippersluis, pemain Persib Bandung yang bakal menggantikan peran Ezechiel Ndouasel.

INDOSPORT.COM - Bakal mainkan Kevin van Kippersluis sebagai striker tunggal di laga kontra Tira Persikabo dalam lanjutan Shopee Liga 1 2019, Sabtu (14/9/19), kubu Persib Bandung wajib hati-hati lantaran sang pemain punya statistik negatif ketika jadi penyerang utama.

Kemungkinan Kippersluis menjadi penyerang tunggal memang di laga sore nanti memang terbuka lebar, sebab Ezechiel Ndouasel sebagai mesin gol Persib masih belum hadir usai membela Chad di kualifikasi Piala Dunia 2022.

Meski jumlah golnya cukup apik ketika bermain di Eropa, namun Persib Bandung wajib waspada jika ingin memasang Kippersluis sebagai penyerang tunggal serta mesin gol pengganti Ndouasel.

Pasalnya pemain berusia 26 tahun tersebut kurang begitu bertaji ketika diplot sebagai pemain depan, dan bisa di bilang jika Kippersluis lebih tajam serta berbahaya saat ditempatkan sebagai winger.

Melansir dari laman Transfermarkt.com, diketahui jika dalam 18 pertandingan saat ia ditempatkan sebagai penyerang, Kippersluis cuman bisa mencetak delapan gol serta memberikan dua asis.

Jika dikalkulasikan maka Kippersluis cuman mampu berkontribusi 1,8 gol per pertandingan saat menjadi penyerang, sebuah rasio yang sangat kecil jika dibandingkan saat dirinya menjadi pemain sayap.

Dari laman yang sama diketahui jika Kippersluis bisa mencetak 18 gol serta memberikan 15 asis dalam 92 penampilannya saat menjadi winger, atau jika dikalkulasikan mantan pemain SC Cambuur ini memiliki rataan gol 2,7 per pertandingan.

Berdasarkan data tersebut, Persib wajib waspada jika tetap memaksa Kippersluis untuk menjadi penyerang utama, karena bisa jadi keputusan tersebut dapat menjadi bomerang dan malah merugikan Maung Bandung di akhir laga.

Pelatih Rene Alberts mungkin bisa menggunakan alternatif lain, yakni memainkan pola false nine dengan memasang Kippersluis sebagai winger atau attacking midfield, serta memanfaatkan kecepatan pemain lain macam Ghozali Siregar ataupun Febri Haryadi untuk merangsek ke kotak penalti dan mencetak gol.