Liga Indonesia

Stadion Madya, Stadion 'Mungil' yang Kini Jadi Primadona Baru

Senin, 16 September 2019 20:30 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Tampak Stadion Madya dilihat dari Tribun VIP. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Tampak Stadion Madya dilihat dari Tribun VIP.

INDOSPORT.COM - Stadion Madya menjadi 'rebutan' banyak pihak di tahun 2019 ini. Berikut profil singkat Stadion Madya. 

Beberapa stadion di Indonesia menjadi sorotan akhir-akhir ini. Mulai dari Stadion Papua Bangkit yang megah, wajah baru Stadion Manahan, serta Stadion Mandala Krida yang sudah mulai digunakan. 

Namun, ada satu stadion lagi yang menjadi sorotan akhir-akhir ini, stadion tersebut adalah Stadion Madya. 

Stadion Madya saat ini sedang digunakan untuk kualifikasi Grup G Piala Asia U-16 2020. Timnas Indonesia U-16 sebagai tuan rumah, bersaing dengan China, Filipina, Brunei Darussalam, dan Mariana Utara. 

Sambil menyaksikan perjuangan Garuda Asia di kualifikasi Piala Asia U-16 2020, berikut INDOSPORT sajikan profil singkat Stadion Madya. 

Profil Singkat 

Stadion Madya mulai dibangun hampir bersamaan dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tahun 1960. Sama seperti SUGBK, Stadion Madya dibangun sebagai venue Asian Games 1962. 

Stadion Madya awalnya diperuntukkan sebagai stadion atletik dan sempat terbengkalai perawatannya. Namun jelang Asian Games 2018 lalu, Stadion Madya dipercantik. 

Kini Stadion Madya hanya dapat menampung sekitar 9.170 penonton karena sudah menggunakan single seat. Sedangkan rumputnya adalah Zoysia Matrella yang juga digunakan di SUGBK. 

Ajang Internasional 

Wajah baru Stadion Madya mulai melambung saat direnovasi jelang Asian Games 2018. Meski hanya digunakan sebagai stadion latihan untuk cabor atletik, Stadion Madya tetap dipercantik. 

Stadion Madya kemudian dipilih sebagai venue closing ceremony Asian Para Games 2018 lalu. Hingga akhirnya di tahun 2019 ini, Stadion Madya dipilih sebagai venue kualifikasi Piala Asia U-16 2020. 

Jadi Rebutan

Stadion Madya pun kini menjadi 'rebutan' banyak pihak. Sebut saja Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Bhayangkara FC, Persija Jakarta, hingga Timnas Indonesia di berbagai kelompok umur. 

Awalnya, Stadion Madya adalah lokasi latihan bagi atlet-atlet dibawah naungan PB PASI (termasuk Lalu Muhammad Zohri). Kemudian pada bulan Maret 2019 lalu, Timnas U-23 mulai berlatih di Stadion Madya jelang kualifikasi Piala Asia U-23 2020. 

Kemudian di bulan Juli 2019, Timnas U-23 kembali melakukan pemusatan latihan di Stadion Madya. Bhayangkara FC kemudian mulai melirik Stadion Madya dan menggelar laga uji coba. 

Hingga akhirnya di bulan Agustus 2019, Stadion Madya mulai dipakai menggelar laga Liga 1 2019 antara Bhayangkara FC vs Madura United. 

Persija Jakarta rupanya tak ingin ketinggalan menggunakan Stadion Madya, dan akhirnya laga pekan ke-15 Persija Jakarta vs Kalteng Putra digelar di Stadion Madya. 

Digelarnya pertandingan Persija Jakarta vs Kalteng Putra tersebut, bahkan membuat pelatnas atletik jelang SEA Games 2019 harus pindah tempat selama dua hari ke SUGBK. 

Pada akhir Agustus 2019, Timnas Indonesia U-23 sejatinya akan melakukan pemusatan latihan di Stadion Madya jelang SEA Games 2019. 

Namun jadwal tersebut ternyata bentrok dengan Timnas Indonesia Senior yang menghadapi kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. 

Akhirnya, Timnas U-23 pun harus 'mengungsi' ke Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. 

Kini, Stadion Madya giliran digunakan oleh Timnas Indonesia U-16 yang sedang berjuang di kualifikasi Piala Asia U-16 2019

Kualitas lapangan Stadion Madya pun mendapat pujian dari pelatih China dan Filipina, dua negara yang menjadi saingan berat Timnas Indonesia U-16 di Grup G.