Liga Italia

Buffon Dukung Rencana Iran Hapus Larangan Wanita ke Stadion Sepak Bola

Jumat, 20 September 2019 12:42 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Filippo Alfero - Juventus FC/Juventus FC via Getty Images
Kiper Juventus, Gianluigi Buffon saat hadir di laga Juventus vs Atalanta Serie A Italia. Filippo Alfero - Juventus FC/Juventus FC via Getty Images Copyright: © Filippo Alfero - Juventus FC/Juventus FC via Getty Images
Kiper Juventus, Gianluigi Buffon saat hadir di laga Juventus vs Atalanta Serie A Italia. Filippo Alfero - Juventus FC/Juventus FC via Getty Images

INDOSPORT.COM – Kiper veteran Juventus, Gianluigi Buffon, mendukung rencana pemerintah Iran yang akan menghapus larangan ke stadion sepak bola bagi kaum wanita di negara mereka.

Pada hari Kamis (19/09/19), Gianluigi Buffon mengunggah tangkapan layar sebuah berita online dari Sky Sports Italia yang menyoroti langkah positif pemerintah Iran mengatasi larangan wanita ke stadion sepak bola.

Pada posting-an tersebut, kiper berusia 41 tahun itu menulis, “Ini suatu langkah besar dan kabar bagus!” dalam bahasa Italia.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Gianluigi Buffon (@gianluigibuffon) on

Perlu diketahui, pada berita yang dimuat di Sky Sports Italia kemarin memberitakan bahwa Menteri Olahraga Iran, Masoud Soltanifar, tengah mempersiapkan fasilitas yang memungkinkan wanita boleh masuk stadion.

“Semoa persiapan yang diperlukan telah dilakukan sehingga wanita, pada periode pertama khusus untuk pertandingan internasional, boleh memasuki stadion sepak bola,” kata Soltanifar.

“Di Stadion Azaadi di Teheran, tempat Iran memainkan sebagian besar pertandingan dan akan menjadi tuan rumah kualifikasi Piala Dunia bulan depan, ada pintu masuk terpisah, tribun dan toilet yang disiapkan (untuk wanita),” jelasnya.

Selain fasilitas tersebut, Soltanifar juga menjanjikan akan memperketat keamanan sehingga kaum wanita Iran bisa masuk dan keluar dari stadion dengan aman.

Langkah positif ini menjadi sebuah gebrakan baru negara yang sebagian besar memeluk agama Islam untuk memberi wanita ruang bebas atas kecintaanta pada sepak bola.  

Perlu diketahui, wanita di Iran dilarang masuk stadion sejak terjadinya Revolusi Islam pada 1979 silam. Namun, seiring berjalan waktu, aturan ini menjadi kontroversi dan sorotan FIFA serta klub dan pemain sepak bola dunia. 

Puncaknya, insiden tewasnya seorang wanita, Sahar Khodayari, usai membakar diri di depan pengadilan usai dijatuhi hukuman karena nekad masuk ke stadion dengan mengenakan rambut palsu dan baju pria.