Liga Indonesia

3 Hal yang Buat PSS Sleman Hancur Lebur di Tangan Arema FC

Rabu, 25 September 2019 09:03 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© aremafcofficial Verified
Hamka Hamzah dan Ridwan Tawainella melakukan selebrasi melawan PSS Sleman di Liga 1 2019 pekan ke-20 Copyright: © aremafcofficial Verified
Hamka Hamzah dan Ridwan Tawainella melakukan selebrasi melawan PSS Sleman di Liga 1 2019 pekan ke-20

INDOSPORT.COM - Sejumlah hal baik teknis maupun non-teknis menjadi penyebab kekalahan telak PSS Sleman atas Arema FC pada pekan ke-20 Liga 1 2019, Selasa (24/09/19). 

PSS Sleman harus menelan pil pahit usai dihajar 4-0 saat bertamu ke markas Arema FC pada pekan ke-20 Liga 1 2019 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (24/09/19). 

PSS Sleman kejebolan empat gol dari aksi  Makan Konate (27’ pen), Ridwan Tawainella (38’), Rifaldi Bawuo (58’), dan Hanif Sjahbandi (66’).

Laga kedua tim sejatinya berlangsung dalam intensitas tinggi. PSS bahkan mendapatkan dua peluang bersih melalui Antoni Putro Nugroho dan Yevhen Bokhasvili. 

Namun sederet peluang itu mampu dimentahkan kiper Kurniawan Kartika Ajie yang tampil on fire. Selepas pertengahan babak pertama permainan PSS menurun. 

Sejumlah hal pun menjadi penyebab kekalahan telak ini. Apa saja itu? Berikut ulasannya. 

1. Gol Makan Konate

Dalam wawancara seusai laga, pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro, mengungkapkan bahwa gol pertama melalui titik putih yang didapat Maka Konate pada menit ke-26 membuyarkan fokus pemainnya. 

Menurut Seto, dampak gol tersebut mengganggu permainan timnya mulai dari pertahanan sampai lini depan. 

"Setelah terjadinya gol pertama, kami kacau. Ini masalah pertahanan. Bukan hanya dari pemain belakang, tapi juga dari lini depan," ujar Seto

2. Teror Dini Hari

PSS Sleman mengalami pengalaman kurang mengenakan kala tiba di Kota Malang untuk melakoni duel melawan Arema. 

Malam sebelum pertandingan, skuat PSS Sleman mendapatkan teror di hotel tempat mereka menginap. Teror tersebut berupa serangan kembang api dari oknum yang tak bertanggung jawab. 

Kejadian tersebut berlangsung dini hari tadi atau sekitar pukul 01.00 WIB. Sontak, gangguan kembang api yang mengarah ke Hotel Ibis Sytle tempat rombongan tim PSS beristirahat membuat para pemain terbangun.

Seto Nurdiantoro mengakui hal ini mempengaruhi psikis pemainnya yang berdampak pada permainan di lapangan. 

"Pertama saya ucapkan selamat untuk Arema FC menang 4-0. Mungkin ada faktor psikis juga dari pemain mungkin terpengaruh dengan situasi dari semalam," 

3. Lemahnya sektor pertahanan

Pertandingan kedua tim memang sudah berlangsung dalam tempo tinggi sejak babak pertama. Sayang, sejumlah pemain di lini belakang yang diberikan kepercayaan belum mampu tampil maksimal. 

Hal ini pula yang membuat pelatih Seto Nurdiantoro urung memasukkan Kushedo Yudo ketika timnya tertinggal. Seto punya pertimbangan tersendiri berkait keputusan tak menurunkan bomber asal Malang tersebut. 

"Tapi saya lihat situasi pemain belakang kanan dan kiri tidak dalam kondisi baik. Itu menjadi masalah sehingga mengubah situasi," ujar dia.

"Kalau kondisi lini belakang masih bagus pasti saya masukkan Yudo. Ini risiko sebuah pelatih bagaimana harus mengatur semua dalam hal susunan pemain," tegasnya.