Liga Indonesia

Bedah Pemain Senior yang Dipanggil ke Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games

Rabu, 25 September 2019 19:55 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri daftarkan 40 pemain untuk Sea Games 2019 Copyright: © INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri daftarkan 40 pemain untuk Sea Games 2019

INDOSPORT.COM - Sebanyak 5 pemain senior masuk dalam proyeksi Timnas Indonesia U-22. Bagaimana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki 5 pemain senior tersebut? 

Perhelatan SEA Games 2019 Filipina sudah semakin dekat. Sejumlah cabang olahraga sudah melaksanakan pemusatan latihan nasional atau pelatnas. 

Timnas Indonesia U-22 yang diasuh oleh Indra Sjafri pun tak ketinggalan akan segera melakukan pemusatan latihan. Sebanyak 40 pemain sudah didaftarkan untuk SEA Games 2019. 

Dari 40 pemain tersebut, ada 5 nama pemain senior didalamnya, Hansamu Yama Pranata, Manahati Lestusen, Evan Dimas Darmono, Zulfiandi, dan Beto Goncalves. 

Jika melihat pemain senior yang dipanggil, posisi bek tengah, gelandang tengah, dan penyerang memang disesuaikan dengan kebutuhan Timnas U-22 dan gaya permainan Indra Sjafri. 

Tetapi dari 5 pemain senior ini hanya akan ada 2 pemain yang boleh dibawa ke SEA Games 2019 Filipina. Sebelum melihat siapa saja pemain senior yang akan dibawa ke SEA Games 2019, berikut INDOSPORT membedah kekuatan dari 5 pemain senior yang dipanggil ke pelatnas. 

Hansamu Yama 

Hansamu Yama sudah menjadi langganan Timnas Indonesia sejak Timnas U-19 dan sudah sering bekerja sama dengan Indra Sjafri. Hansamu Yama memang ideal sebagai seorang bek tengah. 

Hansamu Yama piawai dalam mengatasi bola-bola udara dan rajin naik ke kotak penalti lawan saat situasi set piece. Namun Hansamu Yama sering kecolongan oleh pemain-pemain dengan pergerakan tanpa bola yang bagus. 

Terlepas dari kemampuannya dan riwayat bermainnya bersama Indra Sjafrie, peluang Hansamu Yama dibawa ke SEA Games 2019 cukup kecil mengingat ada nama-nama lain seperti Bagas Adi dan Andy Setyo. 

Manahati Lestusen 

Jika membandingkan peluang antara Manahati Lestusen dan Hansamu Yama, Manahati justru punya peluang lebih besar untuk dibawa ke SEA Games 2019. 

Pertama, Manahati Lestusen punya kemampuan duel satu lawan satu yang bagus. Kedua, Manahati Lestusen punya kemampuan dalam mengeksekusi penalti dan tendangan bebas. 

Ketiga, Manahati Lestusen juga bisa bermain sebagai gelandang bertahan. Saat ini, Rachmat Irianto menjadi saingan Manahati sebagai bek yang juga bisa menjadi gelandang bertahan. 

Zulfiandi 

Sebagai gelandang bertahan Zulfiandi biasanya menjadi penjaga kedalaman dan pemutus alur serangan lawan. Dengan kelebihannya itu, gelandang serang dapat melakukan tugasnya dengan lebih leluasa. 

Posisi gelandang bertahan juga menjadi kebutuhan bagi Timnas Indonesia U-22 jika berkaca pada Piala AFF U-22 2019 lalu. Tetapi Zulfiandi harus bersaing dengan Manahati Lestusen, Rachmat Irianto, Shahrian Abimanyu, hingga Hanif Sjahbandi yang kemampuannya sama. 

Evan Dimas

Berbeda dengan Zulfiandi, Evan Dimas punya peluang lebih besar untuk menembus Timnas Indonesia U-22. Kemampuan menyerang dan distribusi bola yang dimiliki oleh Evan Dimas cukup berbeda dengan pemain lain. 

Gian Zola, Muhammad Luthfi, dan  Sani Rizki memiliki gaya bermain yang berbeda dengan Evan Dimas yang sering memulai serangan dari bawah, atau biasanya disebut deep lying playmaker. 

Dengan adanya Evan Dimas dan pemain lain seperti Gian Zola, Indra Sjafri dapat leluasa memainkan beberapa strategi berbeda tergantung lawan yang dihadapi. 

Beto Goncalves 

Dibandingkan dengan 4 pemain senior lainnya, bisa dibilang Beto Goncalves yang peluangnya paling besar untuk dibawa ke SEA Games 2019 dengan beberapa alasan.  

Pertama, Beto Goncalves punya kemampuan yang bagus sebagai target man dan dapat menyelesaikan peluang-peluang di depan gawang. Beto juga bisa membuka ruang bagi winger-winger Timnas. 

Kedua, dari 40 nama yang dipanggil, pemain dengan posisi target man terbilang minim. Setidaknya saat ini hanya ada nama Septian Bagaskara yang menjadi pesaing utama Beto Goncalves. 

Memang, pada beberapa pertandingan terakhir (seperti di Trofeo Hamengkubuwono X) Indra Sjafri jarang menurunkan target man dan lebih memilih strategi false nine. Indra Sjafri menaruh Muhammad Rafli sebagai false nine dan terbukti ampuh untuk mencetak gol. 

Akan tetapi strategi dengan target man tetap dibutuhkan jika strategi false nine yang dimainkan ternyata mandek dan gagal mencetak gol.

Dengan tidak adanya Marinus Wanewar dalam daftar pemain, peluang Beto Goncalves untuk bermain di SEA Games 2019 terbuka lebar. Beto juga pernah bermain untuk Timnas U-23 di Asian Games 2018 lalu.