In-depth

Persija Terseok-seok di Liga 1 2019, Siapa yang Harus Disalahkan?

Sabtu, 28 September 2019 16:05 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© Persija
Dua mantan pelatih Persija Jakarta di Liga 1 2019, Ivan Kolev dan Julio Banuelos. Copyright: © Persija
Dua mantan pelatih Persija Jakarta di Liga 1 2019, Ivan Kolev dan Julio Banuelos.

INDOSPORT.COMPersija Jakarta tengah terseok-seok di Liga 1 2019, di mana mereka harus berkutat di papan bawah klasemen sementara (posisi14) dengan torehan 20 poin.

Menyandang status juara bertahan Liga 1, Macan Kemayoran justru tampil kurang percaya diri pada musim ini. Mereka hanya mampu mengantongi empat kemenangan dari 19 laga.

Persija lebih sering bermain imbang, yakni delapan kali. Sedangkan tujuh pertandingan sisanya, Macan Kemayoran harus menelan kekalahan.

Posisi Persija semakin terancam saja ketika dipaksa menyerah 0-1 saat bertandang ke markas Borneo FC pada pekan ke-20 Liga 1 2019 ini.

Sekedar informasi, satu-satunya gol tercipta pada pertandingan Borneo FC vs Persija tersebut dihasilkan melalui striker yang dipanggil ke Timnas Indonesia, Lerby Eliandry.

Hasil buruk Persija di Liga 1 2019 ini dimulai ketika mereka tak lagi bekerja sama dengan pelatih Stefano Cugurra Teco setelah musim 2018 berakhir.

Manajemen Persija pun memilih untuk menunjuk mantan pelatih Timnas Indonesia, Ivan Kolev untuk menjadi suksesor Teco pada musim 2019 ini.

Sayangnya, Persija justru terpuruk di bawah arahan Ivan Kolev. Pelatih asal Bulgaria tersebut membuat Macan Kemayoran tersingkir lebih cepat dari Piala Presiden dan Piala AFC 2019.

Keterpurukan Persija berlanjut ketika mengawali kompetisi Liga 1 2019. Ivan Kolev gagal meraih kemenangan dalam tiga pertandingan awal secara beruntun.

© persija.id/INDOSPORT
3 pelatih punya pengalaman Liga 1 yang pantas jadi pengganti Ivan Kolev untuk Persija di Liga 1. (Foto: persija.id/INDOSPORT) Copyright: persija.id/INDOSPORT3 pelatih punya pengalaman Liga 1 yang pantas jadi pengganti Ivan Kolev untuk Persija di Liga 1. (Foto: persija.id/INDOSPORT)

Saat itu, Persija menuai hasil imbang dua kali saat bertemu Barito Putera (1-1) dan Persela Lamongan (0-0). Sedangkan satu laga lainnya berujung kekalahan dari PSIS Semarang (1-2).

Situasi ini pun akhirnya membuat Ivan Kolev mengundurkan diri, dan digantikan dengan pelatih asal Spanyol yang pernah menukangi Depotivo Alaves, yakni Julio Banuelos.

Banuelos mampu memberikan kepercayaan diri tim dengan menorehkan dua kemenangan dan satu hasil imbang di tiga laga awal saat bertemu Persela (0-0), Borneo (2-1), dan PSS Sleman (1-0).

Akan tetapi, di pertengahan jalan Banuelos juga tak mampu menjaga konsisten. Alhasil, Persija tetap tak bisa beranjak dari papan bawah klasemen sementara Liga 1 2019.

Manajemen Macan Kemayoran pun akhirnya memilih untuk mendepak Banuelos dari kursi kepelatihan. Kini Persija tak ingin terburu-buru mencaru pelatih baru di sisa musim 2019 ini.

Mereka pun memberikan kesempatan kepada Sudirman untuk menjadi caretaker atau pelatih sementara Persija pada musim ini. Ia menorehkan satu kemenangan dan satu kali kekalahan.

Sudirman mampu memberikan kemenangan saat debutnya menjadi caretaker Persija saat berhadapan dengan Barito Putera (1-0). Namun ia juga tumbang atas Borneo di laga terakhir.

Lalu siapa yang harus disalahkan dari keterpurukan Persija di Liga 1 2019 ini? Tentunya bukan ide yang baik jika menyalahkan individu, karena Persija sendiri adalah tim.

Akan tetapi jika melihat sejak awal 2019 lalu, Persija bisa dikatakan gagal memanfaatkan bursa transfer. Terbukti, hampir tak ada pemain yang bertahan lama, khususnya pemain asing.

Sebut saja Neguete, Steven Paulle, Jakhongir Abdumuminov, dan Silvio Escobar. Keempat pemain asing itu justru dicampakkan oleh Persija.

Terbilang hanya Bruno Matos yang tampil gemilang dibandingkan dengan pemain anyar Persija lainnya. Sayangnya, Bruno Matos justru dilepas ke Bhayangkara di pertengahan musim.

Situasi perekrutan pemain dan pelatih ini bisa dikatakan sebagai salah satu faktor yang membuat Persija hampir tidak lagi ditakutkan klub-klub Liga 1 2019.

Pada bursa transfer paruh musim Liga 1 2019 ini, Persija justru sulit mencari pengganti Bruno Matos. Pemain jebolan LaLIga Spanyol, Joan Tomas sejauh ini belum memberikan penampilan apik.

Itu dibenarkan langsung oleh CEO Persija, Ferry Paulus, beberapa waktu lalu. Dirinya menjelaskan bahwa Joan Tomas sulit beradaptasi.

"Dari hasil komunikasi dengan pelatih, dia (Joan)  kesulitan dengan lapangan. Kemudian lapangan dikita kan jelek sekali, jadi dari dua laga dia mengeluhkan itu," kata Ferry.

Oleh karena itulah manajemen Persija lebih berhati-hati dalam memilih pelatih pada sisa kompetisi Liga 1 2019. Mereka tak ingin melakukan kesalahan seperti saat menunjuk Banuelos.