Liga Inggris

Manchester United Makin Hancur, Gary Neville 'Semprot' Manajemen

Senin, 7 Oktober 2019 14:04 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Simon Stacpoole/Mark Leech Sports Photography/Getty Images
Gary Neville turut menyoroti performa Manchester United era Ole Gunnar Solskjaer yang tengah terpuruk di awal musim ini. Simon Stacpoole/Mark Leech Sports Photography/Getty Images. Copyright: © Simon Stacpoole/Mark Leech Sports Photography/Getty Images
Gary Neville turut menyoroti performa Manchester United era Ole Gunnar Solskjaer yang tengah terpuruk di awal musim ini. Simon Stacpoole/Mark Leech Sports Photography/Getty Images.

INDOSPORT.COM - Gary Neville mengkritik manajemen Manchester United dan juga Ole Gunnar Solskjaer, terkait keterpurukan klub tersebut di Liga Inggris 2019-2020.

Setelah dikalahkan Newcastle United 0-1 pada Minggu (06/10/19), Manchester United harus puas menempati peringkat 12 klasemen sementara Liga Inggris dengan 9 poin, terpaut 15 poin dari sang pemuncak, Liverpool. 

Bahkan, skuat asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu masih terpaut lima poin dari Leicester City di peringkat empat (zona terakhir Liga Champions). Jika tidak kunjung memperbaiki diri, besar kemungkinan Manchester United akan kembali gagal berlaga di Liga Champions musim depan.

Situasi menyedihkan ini ternyata tidak lepas dari pengamatan mantan bek kanan mereka, Gary Neville. Bahkan karena saking kecewanya, sosok berusia 44 tahun itu mengkritik keras pihak manajemen Manchester United dan pelatih mereka, Ole Gunnar Solskjaer.

"Kualitas Manchester United tidak seperti ini, mereka sekarang mengalami kemunduran. Mereka justru tampil lebih baik ketika masih memiliki Marouane Fellaini, Romelu Lukaku, dan Alexis Sanchez," ujar Neville, seperti dilansir dari laman portal berita olahraga Talk Sport.

Menurut Neville, Manchester United harus mengubah gaya bermain dan mengubah pola pikir dalam hal merekrut pemain di bursa transfer. Selain itu, manajemen juga jangan terlalu banyak melakukan perubahan, termasuk gonta-ganti pelatih.

"Mereka sekarang sudah terlanjur punya Ole Gunnar Solskjaer. Jika Anda terus mengubah hal ini setiap dua tahun sekali dan Anda membuang 250 juta poundsterling (sekitar Rp4,3 triliun) hanya untuk itu, Anda akan mendapat masalah besar," jelasnya lagi.

"Manchester United harus merasakan karma karena keputusan bodoh manajemen mereka sendiri. Selain itu, Ole Gunnar Solskjaer juga harus menjalankan tugasnya dengan baik dan memastikan ia adalah sosok tepat yang telah didatangkan pihak klub," pungkasnya.

Tentu, ini adalah tugas berat bagi Solskjaer untuk membawa Manchester United kembali berjaya. Ia sendiri masih memiliki cukup banyak waktu untuk berbenah lantaran Liga Inggris musim ini baru menginjak pekan ke-8.