Bola Internasional

Suporter Malaysia Tak Puas dengan Hukuman FIFA untuk Timnas Indonesia

Kamis, 10 Oktober 2019 21:56 WIB
Penulis: Fuad Noor Rahardyan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Suporter Timnas Malaysia terlihat tak puas dengan sanksi FIFA yang dijatuhkan kepada PSSI. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Suporter Timnas Malaysia terlihat tak puas dengan sanksi FIFA yang dijatuhkan kepada PSSI.

INDOSPORT.COM – Suporter Timnas Malaysia terlihat tak puas dengan sanksi FIFA yang dijatuhkan kepada PSSI. Pasalnya, FIFA selaku induk organisasi sepak bola dunia hanya menjatuhkan denda dan tak ada larangan penonton.

Hal tersebut terlihat di kolom komentar FOX Sports dalam berita yang menyoroti sanksi FIFA terhadap PSSI. FIFA memberikan denda sebesar 45 ribu dollar Amerika Serikat (640 juta rupiah) karena dianggap melanggar salah satu kode disiplin.

Salah seorang warganet Malaysia bernama Arif Hussain mengatakan bahwa denda tersebut sangat sedikit. Selain itu, warganet bernama Mohd. Hamid memberi himbauan bahwa menjadi suporter fanatik tidak perlu diekspresikan dengan tindakan kekerasan.

Dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Timnas Indonesia melawan Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) tersebut, sekelompok oknum suporter Indonesia diketahui menyerang tribun suporter Malaysia dengan melemparkan botol dan cerawat.

Kejadian itu membuat fans Malaysia harus berjibaku menyelamatkan diri. Tak hanya itu, mereka juga mendapat ancaman penyerangan. Saat laga memasuki 15 menit terakhir, suporter lokal bahkan menembus turun ke area pinggir lapangan untuk menyerang.

Jalannya laga sendiri kemudian dihentikan selama sepuluh menit. Berkat kesigapan pengamanan, laga kembali dilanjutkan dan berakhir dengan kemenangan 3-2 untuk Malaysia. Namun, sumber asal Malaysia menyebutkan bahwa ada fans yang cedera.

Hal tersebut tentu kembali mencoreng sepak bola Indonesia yang belum selesai dari aksi tak terpuji suporter. Dengan laga kandang selanjutnya yang akan digelar di Stadion I Wayan Dipta Gianyar Bali (15/10/19), kejadian di atas diharapkan tak terulang kembali.