Liga Indonesia

Liga 3 Jateng: Laga Hidup Mati, Persebi Boyolali Andalkan Eks Arema

Sabtu, 12 Oktober 2019 15:32 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Media Persebi
Penyerang Persebi Boyolali, Adha Nurokhim (34) berusaha melewati kawalan dua pemain Persekat Tegal dalam leg pertama semifinal Liga 3 Jateng di Stadion Pandan Aran, Boyolali, Minggu (06/10/19). Copyright: © Media Persebi
Penyerang Persebi Boyolali, Adha Nurokhim (34) berusaha melewati kawalan dua pemain Persekat Tegal dalam leg pertama semifinal Liga 3 Jateng di Stadion Pandan Aran, Boyolali, Minggu (06/10/19).

INDOSPORT.COM - Laga hidup mati akan dijalani Persekat Kabupaten Tegal dan Persebi Boyolali dalam leg kedua semifinal Liga 3 Jawa Tengah (Jateng) 2019. Kedua tim dijadwalkan bentrok di Stadion Tri Sanja, Slawi, Minggu (13/10/19).

Kedua tim bermain imbang 1-1 saat leg pertama di Stadion Pandan Aran, 6 Oktober lalu. Dengan skor itu, peluang Persekat dan Persebi untuk melaju ke partai puncak sama besarnya.

Pelatih Persebi, Ahmad Sukisno tak memungkiri laga besok sore akan berjalan ketat. Apalagi dengan peluang masih sama terbuka, kedua tim akan memberikan performa maksimal.

"Kami sudah siap taktik maupun mental. Hasil leg pertama lalu jadi pembelajaran kami dan berharap tampil lebih baik lagi dan memetik kemenangan," kata Sukisno kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT, Sabtu (12/10/19).

Namun, perjuangan tim kebanggan masyarakat Kota Susu itu tak akan berjalan mudah. Sang juru taktik menyebut setidaknya ada enam pemain yang harus absen.

Beberapa di antarnya merupakan pilar penting seperti kiper Muhammad Fahmi Adam, dua gelandang Agus Setiawan, Abdul Rosyid dan bek Ricky Junian Adiputra karena akumulasi kartu dan cedera.

Untuk menutup lubang itu, mantan pelatih Persis Solo tersebut sudah menyiapkan beberapa pengganti. Salah satunya mengandalkan gelandang senior Bayu Andra Cahyadi. Eks pemain Arema Indonesia itu kembali dari akumulasi kartu kuning.

"Yang jelas ini misi berat, pemain kami tinggal tersisa 18 orang saja dan semua dibawa ke Slawi. Kami masih tetap optimistis, karena bola tidak matematika. Semua tinggal nanti kerja keras di lapangan," ungkap legenda Arseto Solo tersebut.

"Kami akan berusaha menang di waktu normal. Namun seandainya nanti lanjut ke adu penalti, ya nanti langsung tunjuk saja karena selama ini tidak persiapan untuk babak itu," tegas pelatih yang membawa Arseto Solo juara Liga Galatama 1992 tersebut.