Liga Italia

Dibeli Pengusaha Indonesia, Como Tidak Akan Seperti Manchester City

Minggu, 20 Oktober 2019 19:06 WIB
Penulis: Fuad Noor Rahardyan | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Grafis: Yanto/Indosport.com
Berbicara mengenai target masa depan, Como menegaskan tidak akan meniru langkah yang ditempuh Manchester City demi prestasi jangka pendek. Copyright: © Grafis: Yanto/Indosport.com
Berbicara mengenai target masa depan, Como menegaskan tidak akan meniru langkah yang ditempuh Manchester City demi prestasi jangka pendek.

INDOSPORT.COMComo FC mendapat sorotan setelah diakuisisi SENT Entertainment, salah satu perusahaan milik Grup Djarum. Berbicara mengenai target masa depan, klub Serie C Italia itu menyatakan tidak akan meniru langkah yang ditempuh Manchester City.

Langkah yang dimaksud adalah pembelian besar-besaran demi prestasi jangka pendek. Setelah dibeli konsorsium usaha asal Uni Emirat Arab, Manchester City memang langsung menjadi kekuatan utama di Inggris. Sejauh ini, mereka telah meraih empat trofi Liga Inggris.

“Kami ingin berhati-hati dengan menghormati sejarah klub beserta suporter dan akarnya. Kami ingin ikut memproyeksikan nilai-nilai yang mereka pegang, tidak sekadar ‘menemukan kembali’ klub ini,” ucap Michael Gandler, CEO Como saat ini, dilansir dari Football Italia.

“Ketimbang mencari kesuksesan di lapangan, kami akan memperkuat sisi bisnis dan finansial klub terlebih dahulu. Dengan cara ini, Como bisa berkembang dengan cara yang bijaksana dan memiliki fondasi yang kokoh,” lanjut Gandler.

Gandler, yang pernah menjabat sebagai manajer pemasaran Inter Milan di bawah kepemimpinan Erick Thohir, telah memiliki rencana. Pria berusia 41 tahun itu ingin Como mengembangkan talenta lokal dan mempromosikannya ke tim senior.

Pada saat yang bersamaan, ia dan timnya berencana membangun infrastruktur berkualitas. Dengan hal tersebut, Gandler berharap bisa menjual pemain binaan klub dengan harga tinggi. Pemasukannya kemudian diinvestasikan untuk pengembangan prestasi.

Pendekatan itu sendiri dilakukan oleh Ajax Amsterdam dalam beberapa periode terakhir. Dengan infrastruktur dan pembinaan yang kuat, Ajax bisa tetap bertahan di kompetisi Eropa meski harus menjual pemain terbaiknya setiap musim.

Michael Gandler menutup dengan pernyataan bahwa Como akan melalui tahap evolusi, bukan revolusi. Artinya, klub yang bermarkas di Stadio Giuseppe Sinigaglia ini tidak muluk-muluk untuk bisa berlaga di Serie A Italia dalam dua musim mendatang.