Liga Indonesia

Buntut Kericuhan PSIM vs Persis, Sri Sultan Beri Pesan Menohok

Selasa, 22 Oktober 2019 19:35 WIB
Penulis: Prabowo, Fuad Noor Rahardyan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© PSSI - FAI
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X saat memberikan kata sambutan pembukaan Piala Presiden 2017. Copyright: © PSSI - FAI
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X saat memberikan kata sambutan pembukaan Piala Presiden 2017.

INDOSPORT.COM – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengancam tak akan memberi izin pertandingan usai insiden kerusuhan suporter pada pekan terakhir Liga 2 2019 antara PSIM Yogyakarta melawan Persis Solo di Stadion Mandala Krida, Senin (21/10/19).

"Saya tidak bisa mengatakan melarang pertandingan, tetapi, kalau seperti ini namanya bukan nonton sepak bola. Dengan terjadinya kekerasan seperti ini, sepertinya tidak usah ada izin saja,” ucap Sri Sultan di Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta, Selasa (22/10/19).

Raja Kraton Ngayogyakarta itu tidak habis pikir atas ulah suporter PSIM. Meski PSIM menelan kekalahan 2-3 dari Persis, Sri Sultan merasa apa pun yang terjadi harus diterima. Ia menyatakan bahwa mereka tak perlu merugikan sesama suporter dan pihak lainnya.

"Alasan mereka harus melakukan kekerasan dan perusakan pada aset-aset negara itu tidak jelas. Saya tidak paham kenapa harus menjadi orang beringas. Katanya, Yogya ini berbudi luhur dan orang-orangnya sopan. Tetapi, kenapa muncul kekerasan," kata Sultan.

Lebih lanjut, di sini Sultan juga memberikan pesan yang cukup tajam atau menohok kepada para oknum anarkis pencinta sepak bola Indonesia. Disebutkan, sepak bola yang tidak bermanfaat hanya akan menelurkan orang-orang yang tidak beradab.

"Akhirnya. pertandingan sepak bola menjadi tidak bermanfaat karena hanya menelurkan orang-orang yang tidak beradab. Kejadian ini akan dievaluasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta karena mereka yang memiliki wewenang,” lanjut Sultan.

Adapun kerugian yang timbul dari insiden tersebut adalah kerusakan dua unit mobil dan sepeda motor milik Dinas Polresta Yogyakarta. Secara khusus, Sri Sultan mengaku sangat prihatin dengan adanya kejadian ini.

Menindaklanjuti hal di atas, Kepolisian Resor Kota Yogyakarta telah menetapkan tiga tersangka perusakan kendaraan milik aparat kepolisian di kawasan Stadion Mandala Krida. Tak hanya itu, 30 orang oknum suporter diamankan untuk menghindari berlanjutnya kerusuhan.