Liga Europa

Liga Europa: 4 Alasan AS Roma Bakal Hancur di Kandang Sendiri

Kamis, 24 Oktober 2019 12:44 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© INDOSPORT
Sesuai jadwal pertandingan Liga Europa 2019-2020, akan ada pertemuan AS Roma vs Borussia Monchengladbach, di mana Giallorossi bakal hancur di kandang sendiri. Copyright: © INDOSPORT
Sesuai jadwal pertandingan Liga Europa 2019-2020, akan ada pertemuan AS Roma vs Borussia Monchengladbach, di mana Giallorossi bakal hancur di kandang sendiri.

INDOSPORT.COM - Sesuai jadwal pertandingan Liga Europa 2019-2020, akan ada pertemuan AS Roma vs Borussia Monchengladbach, Kamis (24/10/19) malam, di mana Giallorossi bakal hancur di kandang sendiri.

AS Roma yang tengah terluka karena hanya meraih hasil imbang ditiga laga terakhirnya akan berusaha meraih hasil maksimal pada laga ini. Namun lawan mereka bukanlah klub sembarangan.

Meski Monchengladbach terpuruk di posisi ketiga klasemen Grup J Liga Europa, mereka datang ke laga ini dengan status sebagai pemuncak klasemen sementara Bundesliga Jerman.

Monchengladbach berhasil memuncaki klasemen sementara Bundesliga Jerman dengan mengantongi 16 poin. Mencatat 5 kemenangan, sekali imbang dan kalah dua kali dalam 8 pertandingan yang sudah dilakoni.

Meski penampilan mentereng di liga domestik, Monchengladbach punya catatan tak bagus di Liga Europa musim ini. Dalam 2 laga yang sudah dilakoni di Grup J, Monchengladbach belum pernah menang sekali pun.

Oleh karena itu, pertandingan tandang menghadapi AS Roma tentu Monchengladbach bakal tampil maksimal. Dengan sederet alasan, Monchengladbach ternyata bisa menghancurkan AS Roma meski berstatus tim tamu.

INDOSPORT sudah merangkum sebanyak 4 alasan yang akan kalian lihat pada pertandingan AS Roma vs Borussia Monchengladbach yang dimainkan hari Kamis, pukul 23.55 WIB nanti.

Catatan Buruk AS Roma vs Klub Jerman

AS Roma vs Borussia Monchengladbach memang belum pernah bertemu sepanjang sejarah di kompetisi apa pun. Tapi pertandingan nanti malam akan menjadi pertemuan ke-27 untuk AS Roma menghadapi klub asal Jerman.

Ternyata klub berjuluk Serigala Ibukota punya catatan buruk kala menghadapi klub-klub asal Jerman. Dalam 26 pertemuan sebelumnya, AS Roma hanya menang 10 kali dan dua imbang, sisanya 14 laga berakhir kekalahan.

Bahkan AS Roma mencatat kekalahan terbesar di kandang menghadapi wakil Jerman, Bayern Munchen di babak grup Liga Champions 2014-2015. Saat itu mereka harus dipermalukan 1-7 oleh Bayern Munchen di Stadion Olimpico.

Tren Buruk AS Roma

Selain catatan buruk AS Roma menghadapi klub-klub Jerman, tren negatif tuan rumah juga akan jadi keuntungan bagi Borussia Monchengladbach nanti malam.

Ya, AS Roma tak kunjung raih kemenangan dalam 3 pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi. Ketiga laga tersebut berakhir dengan hasil imbang.

Bahkan kala menjamu lawan di Stadion Olimpico, AS Roma juga sudah tanpa kemenangan di 2 pertandingan kandang terakhir mereka. Berbanding terbalik dengan penampilan Monchengladbach kala bertamu ke markas lawan.

Dari 5 pertandingan tandang terakhir di semua kompetisi, Monchengladbach hanya kalah sekali. Selebihnya dua kemenangan dan dua kali imbang, menjadi catatan yang cukup positif untuk mereka.

Monchengladbach Punya Lars Stindl

Alasan lain AS Roma harus siap hancur di markas sendiri nanti malam adalah kualitas pemain yang dimiliki Monchengladbach, khususnya sang kapten, Lars Stindl.

Ya, Lars Stindl merupakan salah satu pemain penting di skuat Monchengladbach. Kembalinya Stindl dari cedera panjang, tentu akan menambah daya dobrak tim untuk membombardir pertahanan AS Roma nanti malam.

Stindl sendiri merupakan pemain yang biasa diturunkan di lini serang. Pemain berusia 31 tahun itu cukup klinis dengan 12 gol dan 11 assists dalam 38 penampilannya di semua kompetisi UEFA.

Bahkan aksinya yang paling diingat adalah saat dia mencetak hat-trick kala Monchengladbach menghadapi Fiorentina di babak 32 besar Liga Europa musim 2016-2017 lalu. AS Roma harus ekstra waspada.

Tangan Dingin Pelatih Monchengladbach

Marco Rose, pelatih yang baru saja ditunjuk oleh Monchengladbach di awal musim 2019-2020 untuk menggantikan Dieter Hecking. Rose sebelumnya punya masa kepelatihan yang bersinar terang bersama klub asal Austria, RB Salzburg.

Rose dinilai menjadi salah satu pelatih bertangan dingin di Bundesliga, di mana dia pernah mengantarkan klub sekaliber Salzburg ke babak semifinal Liga Europa 2017-2018.

Raihan itu menjadi sangat prestisius mengingat musim tersebut adalah debutnya sebagai pelatih kepala untuk RB Salzburg.

Melihat prestasi Marco Rose yang juga bersinar bersama klub gurem, begitu juga dengan pelatih AS Roma, Paulo Fonseca, bisa dibilang keduanya akan saling membuktikan kualitas.

Itulah 4 alasan kenapa AS Roma harus bersiap akan hancur di tangan Borussia Monchengladbach pada pekan ke-3 babak grup Liga Europa di Stadion Olimpico Rome.