Liga Italia

Dianggap Jadi Biang Keladi Gagal Menang Lawan Tim Gurem, Sarri Lindungi De Ligt

Minggu, 27 Oktober 2019 08:13 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Yohanes Ishak
© Pakawich Damrongkiattisak/Getty Images
Matthijs de Ligt, bek tengah Juventus dianggap jadi biang kerok kekalahan tim lawan Lecce. Namun, pelatih Maurizio Sarri pilih melindunginya. Copyright: © Pakawich Damrongkiattisak/Getty Images
Matthijs de Ligt, bek tengah Juventus dianggap jadi biang kerok kekalahan tim lawan Lecce. Namun, pelatih Maurizio Sarri pilih melindunginya.

INDOSPORT.COM - Bek Juventus, Matthijs De Ligt, dianggap menjadi biang kerok kegagalan menang tim lawan Lecce di pekan ke-9 Serie A Italia 2019-2020, Sabtu (26/10/19). Meski demikian, Maurizio Sarri selaku pelatihnya memberikan pembelaan.

Sebelumnya De Ligt sempat dianggap telah melakukan handsball, padahal timnya telah lebih dulu memimpun lewat gol yang dicetak Paulo Dybala di menit ke-50. Benar saja, akibat handsball ini kedudukan berhasil membuat kedudukan seimbang.

Mengetahui ini merupakan kali ketiga De Ligt melakukan handsball yang justru merugikan tim, Sarri pun memaafkan kesalahan anak asuhnya itu. Eks juru taktik Chelsea memaklumi aksi sang bek karena kejadian itu jelas bukanlah disengaja.

"Melihat kejadian dari bangku hari ini, saya pikir kejadian ini tidak disengaja. Tangannya begitu dekat dengan tubuh dan secara tidak sengaja menyentuh bola, dengan adanya aturan baru pemain sulit menghindari bola," ujar Sarri dilansir laman berita Football Italia.

Ini bukanlah merupakan kali pertama bek Timnas Belanda melakukan aksi blunder berbuah penalti bagi tim lawan. Pasalnya pada duel antara Juventus melawan Inter Milan, Senin (7/10/19) lalu, tindakan De Ligt sempat membuat tim lawan menyamakan kedudukan. Beruntung Juventus menang dengan skor 2-1.

Seolah de javu, De Ligt kembali melakukan "dosa" yang sama pada laga melawan Lecce. Ketika memasuki menit ke-55 bek berusia 20 tahun itu dianggap telah melakukan pelanggaran.

Sialnya Lecce sukses mengeksekusi penalti di menit ke-56 lewat sepakan Marco Mancosu. Kedudukan pun berakhir imbang 1-1 hingga pluit panjang tanda pertandingan berakhir dibunyikan.

Hasil seri ini membuat mereka masih menempati posisi puncak klasemen Serie A Italia sementara. Meskipun begitu posisi mereka dinilai tidak aman karena kehadiran Inter Milan yang memiliki selisih poin tipis di posisi dua.

Situasi tersebut jelas pastinya akan menjadi pelajaran yang berharga bagi Matthijs de Ligt agar bisa tampil lebih baik lagi untuk Juventus di setiap laga selanjutnya baik itu di Serie A Italia, Liga Champions, maupun kompetisi lainnya.