Liga Indonesia

Apa Kabar David da Rocha? Eks Gelandang Bandel Persipura Kini Jadi Religius

Senin, 28 Oktober 2019 15:10 WIB
Penulis: Sudjarwo | Editor: Lanjar Wiratri
© David da Rocha
Eks Gelandang Persipura Jayapura, David da Rocha. Copyright: © David da Rocha
Eks Gelandang Persipura Jayapura, David da Rocha.

INDOSPORT.COM - Publik sepak bola Indonesia tentu masih mengingat jelas nama David da Rocha, gelandang kidal asal Brasil ini pernah merumput bersama klub Persipura Jayapura di medio 2004-2009. Lalu, bagaimana kabarnya sekarang?

David kini menjalani hidupnya sebagai seorang yang lebih religius dan jauh dari dunia sepak bola. Pasca pensiun, dia memutuskan kembali ke kampung halamannya di Brasil.

David kini menyibukkan hari-harinya dengan aktif di kegiatan sosial dan juga kegiatan gereja, sembari mengurusi 7 petak rumah sewa dan juga kios yang ia miliki.

Ia bahkan menyediakan sebuah tempat khusus untuk menampung anak-anak jalanan di rumahnya. Ia juga aktif melayani para pecandu narkoba dan alkohol untuk beralih ke kegiatan positif.

"Kehidupan saya sekarang berjalan seperti biasa, saya pensiun dan membuat 7 rumah sewa, tapi hanya rumah biasa dan kecil. Saya juga buat dua kios dan tempat unuk menampung anak-anak jalanan," ungkap David saat dihubungi awak berita olahraga INDOSPORT, Senin (28/10/19).

"Saat ini saya serahkan hidup saya kepada Tuhan untuk lupakan semua perjalanan hidup saya. Selain mengurusi anak-anak jalanan, saya juga membantu para pecandu narkoba dan alkohol. Setiap hari senin saya menggelar doa di rumah dengan anak-anak," tambahnya.

David juga belum lama ini menjadi seorang penterjemah bagi Pendeta asal Indonesia, Pendeta Daniel Pandji yang melakukan pelayanan di Brasil.

"Baru-baru ini saya menjadi penterjemah bagi seorang pendeta asal Indonesia di Brasil. Ini sebagai balas budi saya karena saya senang pernah berada di Indonesia, negara yang pernah terima saya dengan baik," terangnya.

Enggan Jadi Pelatih 

Sudah cukup lama gantung sepatu, David ternyata masih menyimpan kerinduan terhadap lapangan hijau. Namun, waktunya kini lebih banyak dihabiskan kepada kegiatan gereja dan juga kegiatan sosial.

Meski mengaku masih cinta dengan dunia sepak bola, David enggan melanjutkan kariernya sebagai seorang pelatih. Pasalnya, ia memiliki cerita lalu yang buruk saat menjadi pemain.

"Dulu saya nakal sama pelatih dan itu yang membuat saya tidak mau jadi pelatih, dan Tuhan sekarang rubah hidup saya," ujarnya.

Itu sebabnya, ia lebih memilih menyalurkan kerinduannya tehadap dunia sepak bola dengan memberikan pelayanan kepada para anak jalanan dan pecandu narkoba. Karena menurutnya, lewat sepak bola anak-anak tersebut bisa melanjutkan hidupnya dengan kegiatan positif.

"Sekarang saya jalani apa yang Tuhan kasih buat saya. Karena hanya Tuhan yang bisa merubah hidup seseorang. Kalau menjadi pelatih memang keinginan saya belum serius kesana. Karena saya lagi fokus ke anak-anak jalanan untuk bermain bola sebagai kegiatan positif dan tidak merugikan hidup mereka," jelasnya.

Masih Cinta Persipura dan Kota Jayapura

Dibalik kesibukannya yang tak lagi dekat dengan dunia sepak bola, David nyatanya masih tak bisa melupakan masa-masa indahnya semasa berseragam Persipura. 

Ia mengaku masih selalu merindukan klub yang membesarkan namanya itu. Bahkan, ia selalu mengikuti perkembangan Kota Jayapura melalui media sosial atau berkomunikasi langsung dengan para petinggi klub Persipura.

Saat bencana alam melanda Sentani, Kabupaten Jayapura berapa bulan lalu, David juga tak luput mendoakan keselamatan bagi masyarakat Jayapura dan sekitarnya. 

"Waktu terjadi bencana alam di Sentani empat hari sebelumnya saya bikin video buat kasih selamat ulang tahun Kota Jayapura, dan saya bilang orang harus berdoa buat kota Jayapura dan sekitarnya supaya lebih baik," ungkapnya.

"Banyak teman-teman disana juga yang sering bertanya kapan saya kembali ke Jayapura, dan saya bilang hanya waktu Tuhan yang bisa menjawabnya," sambungnya.

Hal yang paling berkesan dalam hidupnya yakni saat membawa Persipura juara di tahun 2005 dan 2009 silam. Apalagi, saat ia masih memperkuat Persipura, Stadion Mandala tak pernah sepi dengan penonton.

Bisa membahagiakan masyarakat Jayapura dengan rentetan prestasi dan kemenangan di Stadion Mandala saat bertanding masih menjadi kenangan manis dalam hidupnya yang sulit untuk dilupakan.

"Rencana Tuhan yang dulu membawa saya ke Papua untuk bermain sepak bola, dan saya senang pernah berada di Papua, menghibur masyarakat dan mempersembahkan juara dan buat Stadion penuh saat bertanding. Itu yang membuat saya senang dan bahagia. Bukan hanya karena uang tapi kota saya mirip juga dengan Jayapura," pungkasnya.

Kini, meski sudah tak lagi menjadi bagian dari klub Persipura, namun gelandang bandel ini akan selalu dikenang sebagai pemain Brasil pertama yang pernah memperkuat Persipura dan juga mempersembahkan gelar juara. 
 

1