Bola Internasional

Mengenang Achmad Nawir, Dokter Perang yang Jadi Kapten Timnas Indonesia di Piala Dunia 1938

Selasa, 29 Oktober 2019 15:48 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Dok. Nationaal Archief
Mengenang Achmad Nawir, dokter yang jadi kapten Timnas Indonesia di Piala Dunia 1938. Copyright: © Dok. Nationaal Archief
Mengenang Achmad Nawir, dokter yang jadi kapten Timnas Indonesia di Piala Dunia 1938.

INDOSPORT. COM - Achmad Nawir, namanya akan selalu dikenang sebagai sosok dokter yang pernah mengemban jabatan kapten Timnas Indonesia di putaran Piala Dunia 1938 silam.

Sejarah sepak bola Indonesia memang sempat dihiasi oleh sebuah cerita manis. Tepat pada tahun 1938, Timnas Indonesia yang kala itu masih bernama Hindia Belanda, berhasil meloloskan diri ke ajang Piala Dunia.

Timnas Indonesia berhak lolos setelah satu-satunya pesaing di Kualifikasi Piala Dunia, yakni Jepang, memutuskan undur diri. Jepang lebih ingin memfokuskan diri pada kegiatan angkat senjata dan berperang melawan Cina.

Kesempatan yang didapat lantas tak disia-siakan Timnas Indonesia. Mengusung nama Hindia Belanda, skuat Timnas Indonesia yang diisi oleh campuran pemain asli pribumi, sejumlah orang Belanda, dan beberapa nama keturunan Tionghoa, berangkat menuju tuan rumah penyelenggara Piala Dunia 1938, Prancis.

Hanya diikuti oleh 16 peserta, Timnas Indonesia dan negara-negara lainnya langsung bermain dengan menggunakan sistem gugur. Laga pertama, Timnas Indonesia sudah harus bertemu Hungaria, negara raksasa sepak bola pada masanya.

5 Juni 1938, para pemain Timnas Indonesia turun ke lapangan Stadion Velodrome Municipal, Reims. Walau sudah mengerahkan seluruh kekuatan terbaik, Timnas Indonesia akhirnya tak berdaya dan menyerah dengan skor telak 0-6.

Kalau diingat lagi, skuat Timnas Indonesia pada laga melawan Hungaria sudah memiliki pemain yang dipercaya memegang jabatan kapten tim. Tugas berat tersebut pun diberikan kepada sosok bernama Achmad Nawir.


Awal Karier Sepak Bola Hingga Piala Dunia 1938

Jauh sebelum menjadi kapten Timnas Indonesia, Achmad Nawir hanyalah mahasiswa biasa. Achmad Nawir tercatat berkuliah di Sekolah Kedokteran Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS), Surabaya, sejak 1929.

Semasa berkuliah, Achmad Nawir turut aktif di kegiatan sepak bola. Mulai 1931, Achmad Nawir tercatat bermain sebagai gelandang untuk klub Houd Braef Stand (HBS) Surabaya.

Berkat penampilannya bersama HBS, nama Achmad Nawir terpilih ke dalam skuat Hindia Belanda yang mengikuti ajang Philippines Football Championship 1935. Peran Achmad Nawir di lini tengah berhasil membawa Hindia Belanda menduduki peringkat kedua dari tujuh peserta.

Pasca pertama kali masuk skuat Hindia Belanda, Achmad Nawir kembali sibuk membela klubnya, HBS. Achmad Nawir terus setia memperkuat HBS, hingga pada tahun 1938 dirinya dipercayakan memegang jabatan kapten tim.

Masih di tahun 1938, Achmad Nawir mendapatkan berkah lainnya. Nama Achmad Nawir dinyatakan lolos dalam program seleksi skuat Hindia Belanda untuk ajang Piala Dunia 1938.

Achmad Nawir juga diberi tugas besar dengan mengemban jabatan kapten Hindia Belanda. Sayangnya, skuat Hindia Belanda yang dipimpin Achmad Nawir langsung gugur akibat kalah telak 0-6 di babak 16 besar Piala Dunia 1938.

Menjadi Dokter

Selepas gelaran Piala Dunia 1938, Achmad Nawir pulang ke HBS sambil meneruskan kuliah kedokterannya. Achmad Nawir lantas menyelesaikan studinya pada 1939, sekaligus resmi menyandang gelar dokter.

Profesi dokter dan pemain sepak bola ditekuni Achmad Nawir secara berbarengan, sampai akhirnya Jepang datang menduduki Indonesia pada 1942. Kekuasaan Jepang di Tanah Air membuat kompetisi sepak bola terhenti, dan Achmad Nawir tak lagi bisa memperkuat HBS.

Achmad Nawir pun kemudian terjun sebagai tim medis yang membantu mengobati para tawanan perang Jepang. Ia tak henti-hentinya menggerakan misi kemanusiaan dengan berkeliling membagikan obat-obatan.

Setahun setelah Indonesia merdeka, Achmad Nawir kian memanfaatkan gelar dokternya. Ia membuka klinik rawat jalan dan inap di sekitar Jalan Darmo, Surabaya.

Begitulah kurang lebih rangkuman kisah Achmad Nawir. Dokter yang membantu korban perang kependudukan Jepang, dahulu juga pernah berjibaku sebagai pemain sepak bola dan bahkan memegang jabatan kapten Timnas Indonesia di Piala Dunia 1938.

1