Liga Indonesia

Kecewa, Pelatih Semen Padang Bebaskan Publik Berspekulasi Soal Penalti Arema FC

Selasa, 29 Oktober 2019 08:25 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Indra Citra Sena
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Pelatih Semen Padang, Eduardo Almeida dan pemain Dedi Gusmawan dalam jumpa pers Liga 1 2019. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Pelatih Semen Padang, Eduardo Almeida dan pemain Dedi Gusmawan dalam jumpa pers Liga 1 2019.

INDOSPORT.COM - Eduardo Almeida enggan berspekulasi lebih jauh soal kinerja wasit yang memberikan penalti kepada Arema FC kendati pada akhirnya Semen Padang harus takluk dengan skor tipis 0-1 di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang, Senin (28/10/19), semalam.

Sang pelatih menyerahkan opini terkait penalti itu kepada publik. Bagaimana publik sepak bola tanah air memiliki opini yang pasti berbeda dalam melihat keputusan dari wasit Abdul Rahman Salasa.

Penalti itulah yang mengubur harapan Semen Padang meraup setidaknya satu angka di kandang Arema FC. Eksekusi Makan Konate pada menit ke-78 memastikan kemenangan kubu tuan rumah dalam lanjutan pekan ke-25 Shoppe Liga 1 2019 itu.

"Terserah bagaimana publik menilai kinerja wasit bagus atau tidak karena laga ini disaksikan oleh banyak pasang mata," beber Eduardo Almeida dalam konferensi pers pasca-laga.

Pelatih berpaspor Portugal ini juga enggan menilai terlalu jauh soal sejumlah keputusan wasit asal DKI Jakarta tersebut sepanjang 90 menit di atas lapangann. Namun, sempat terlihat suatu momen di mana Eduardo terlihat melakukan protes dari bench Semen Padang.

"Mungkin sejumlah keputusan dari wasit adalah yang terbaik. Yang pasti, pandangan saya dan orang lain pastinya akan berbeda," ujar Eduardo.

"Yang jelas, Arema FC memang layak untuk memenangi laga. Mereka mendominasi selama 90 menit, sementara kami tidak maksimal dalam menciptakan peluang," tandas dia.

Kekalahan ini tidak mengubah posisi Semen Padang di tabel klasemen sementara Shopee Liga 1 2019. Mereka masih terbenam di posisi buncit alias urutan ke-18 dengan perolehan 22 poin dari 24 pertandingan.