Liga Indonesia

Akan Hadiri Kongres PSSI, PSMS Singgung Naturalisasi di Liga 2

Kamis, 31 Oktober 2019 22:19 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Sekretaris klub PSMS Medan, Julius Raja. (Foto: Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT) Copyright: © Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Sekretaris klub PSMS Medan, Julius Raja. (Foto: Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT)

INDOSPORT.COM - Manajemen PSMS Medan memastikan akan hadir pada Kongres Luar Biasa Pemilihan PSSI pada 2 November 2019 di Jakarta. Hal ini dikatakan langsung Sekretaris klub PSMS, Julius Raja.

"Iya kami akan hadir. Dari PSMS, saya, Pak Mulyadi (manajer tim PSMS), dan Pak Kodrat Shah (penasehat PSMS). Saya dan Pak Kodrat besok sudah berangkat, Pak Mulyadi menyusul katena ada kegiatan lain. Pak Kodrat juga datang sebagai calon anggota Exco PSSI," katanya, Kamis (31/10/19).

Pria yang akrab disapa King itu mengatakan, pihaknya tetap pada keputusan Kongres 2 November dan tidak mengindahkan protes calon ketua umum PSSI, La Nyalla Mattalitti yang menyebut kongres tersebut menyalahi aturan.

"Kalau kami melihat apa yang digariskan PSSI sekarang sudah betul. Yang kongres (KLB) tanggal 27 Juli (di Ancol, Jakarta) diminta oleh semua voters, meminta bahwa kongres untuk tanggal 25 Januari 2020 dimajukan untuk 2 November 2019. Ini sudah disetujui semua voters. Ditandatangani berita acranya oleh perwakilan FIFA dan AFC datang mereka (saat itu)," paparnya.

Setelah itu, lanjut Julius, para Exco PSSI juga melakukan rapat untuk menentukan jadwal kongres tersebut sesuai tanggal 2 November 2019.

"Ada jawaban dari FIFA boleh tanggal 2 November, karena bolehlah maka dilaksanakan tanggal 2 November, kalau enggak ngapain juga dipaksakan tangal 2 November," ucapnya.

Pun demikian, King mengatakan penentuan sah atau tidaknya Kongres nanti bisa dilihat saat hari H. "Datang enggak utusan FIFA ke Kongres. Kalau datang berarti sah. Kalau enggak berarti Kongres tidak sah, karena mereka tidak menyaksikan dan tidak menandatangi berita acara," ungkapnya.

Dalam Kongres nanti, selain pemilihan ketua umum, wakil ketua umum dan Exco baru, PSMS akan meminta perubahan dalam regulasi kompetisi.

"Konsep tentang kompetisi itu kita minta diubah seperti penggunaan pemain asing terlalu banyak, tentang pemain naturalisasi. Kalau di Liga 2 ya enggak usah pakai istilah naturalisasi, lokal murni," jelasnya.

"Sebab pemain naturalisasi ada yang akal-akalan. Enggak dipakai dia di Liga 1, dia ganti warga negara jadi naturalisasi bisa main di Liga 2. Bayarannya bisa wah juga, minta ini minta itu, ada kecemburuan pemain lokal, ini main bola kan 11 orang enggak ada yang satu lebih hebat dari yang lainnya," pungkasnya.