Liga Italia

Galak! Presiden Napoli Kecam Wasit yang Beri Kartu Merah ke Carlo Ancelotti

Kamis, 31 Oktober 2019 16:57 WIB
Penulis: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Variety
Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, mengutuk keputusan wasit yang memberi Carlo Ancelotti kartu merah saat menjamu Atalanta. Copyright: © Variety
Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, mengutuk keputusan wasit yang memberi Carlo Ancelotti kartu merah saat menjamu Atalanta.

INDOSPORT.COM - Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, mengkritik wasit yang memimpin laga Partenopei vs Atalanta, Pino Giacomelli, usai memberi kartu merah kepada Carlo Ancelotti.

Seperti yang diungkapkannya pascalaga, pria yang juga sutradara film tersebut mengutuk kepemimpinan wasit yang merugikan timnya. Secara frontal, ia menyebut para wasit mendapat pekerjaannya itu karena ada klub dan laga sepak bola.

"Tanpa kami, para wasit hanya akan bekerja sebagai pengupas kulit kentang," ujar Aurelio De Laurentiis seperti yang disadur dari laman berita BBC.

Bahkan, ia menyebut tindakan wasit yang memberi kartu merah kepada Carlo Ancelotti sebagai sebuah tindakan lawak yang baginya mencerminkan kekonyolan para ofisial pertandingan.

"Dan sebuah tindakan konyol dari wasit yang memberi kartu merah kepada pria seperti Ancelotti. Kami (Napoli) menyerah. Kami lelah terhadap standar yang dimiliki perangkat pertandingan," imbuhnya.

Untuk diketahui kembali, sebuah kontroversi memang sempat terjadi saat wasit memutuskan tidak memberi penalti terhadap pelanggaran yang diterima penyerang Napoli, Fernando Llorente, saat melawan Atalanta.

Setidaknya selama lima menit interupsi terjadi di lapangan. Keputusan Pino Giacomelli selaku wasit laga tersebut dianggap merugikan karena Atalanta lantas mencetak gol lewat Josip Ilicic.

Alhasil, baik Napoli dan Atalanta harus berbagi angka setelah pertandingan berakhir 2-2. Hasil tersebut berimbas buruk bagi Partenopei yang harus turun ke peringkat enam, sedangkan tim tamu kian nyaman duduk di peringkat tiga Serie A Italia.