In-depth

Menyoal Inpres dan Mengawal Janji Iwan Bule Sebagai Ketum PSSI

Senin, 4 November 2019 19:33 WIB
Penulis: Coro Mountana | Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Usai terpilih menjadi ketum PSSI dalam sebuah Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Shangri-La pada Sabtu (02/11/19), kini saatnya publik mengawal janji Iwan Bule alias Mochamad Iriawan, termasuk menyoal inpres (Instruksi Presiden) tentunya.

KLB PSSI sendiri sempat diwarnai ketegangan ketika sejumlah caketum keluar dari ruangan pemilihan sesaat setelah acara dimulai. Suasana di Hotel Shangri-La semakin gaduh ketika ratusan suporter berdemo meminta kongres dibatalkan bersama sejumlah caketum termasuk Sarman El Hakim.

Terlepas dari itu, Iwan Bule tetap terpilih secara aklamasi dan sah memimpin PSSI untuk periode 2019-2023. Meski demikian, para suporter pasti akan tetap mengawal Iwan Bule dalam memimpin PSSI termasuk menagih sejumlah janji demi kemajuan sepak bola Indonesia.

Dan tentunya tidak mudah bagi Iwan Bule dalam merealisasikan janjinya karena dengan terpilih secara hampir mutlak (82 suara dari total 86 voter), ada beban tersendiri yang ditanggung oleh sekretaris Lemhanas itu. Tapi sesungguhnya apa saja janji yang ditunggu oleh publik.

Menagih Janji Iwan Bule

Bagi pengamat sepak bola yang sekaligus sempat maju sebagai cawaketum dan calon Exco PSSI, Mohamad Kusnaeni, tantangan terbesar yang akan menanti Iwan Bule adalah Piala Dunia U-20 2021.

“Tantangan terbesar menurut saya sih bagaimana menjawab soal Piala Dunia 2021, tidak hanya sukses sebagai tuan rumah, tetapi juga sebagai peserta karena itu 2 tahun tidak lama, pendek sekali,” cerita Bung Kus kepada redaksi berita olahraga, INDOSPORT.

Itu pendapat dari pria yang akrab disapa sebagai Bung Kus dalam kacamatanya sebagai pengamat sepak bola. Lain Bung Kus, lain pula dengan manajer Madura FC, Januar Herwanto yang justru sangat menantikan sepak terjang Iwan Bule dalam memerangi match fixing.

“Harus dimulai dengan tidak toleran terhadap match fixing. Itu bisa dihapus jika diawali dengan perbaikan wasit karena kejadian apapun dipengaruhi keberpihakan wasit,” ungkap Januar Herwanto kepada INDOSPORT.

Pihak pemerintah yang diwakili oleh Menpora ternyata juga menanti sepak terjang Iwan Bule untuk segera bekerja. Melalui Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto, ia menyampaikan setidaknya ada 4 hal yang harus diselesaikan segera oleh Iwan Bule.

“Ada 4 hal ya, pertama pesan dari presiden untuk segera menentukan apa kebutuhan PSSI dan yang kedua masalah inpres nomor 3 tahun 2019 yang ibaratnya masih jalan di tempat. Kemudian yang ketiga, kami akan duduk bareng sama PSSI dan akan coba memetakan permasalahannya.”

“Terakhir, antara yang terpilih dan yang tidak kan sempat ada friksi, jadi perlu untuk dirangkul kembali,” ujar Gatot Dewa Broto kepada sejumlah awak media.

Lantas bagaimana dengan Iwan Bule? Apa yang akan dilakukan oleh Mochamad Iriawan setidaknya dalam waktu dekat ini untuk kemajuan sepak bola Indonesia?

"Pertama, kita tahu tanggal 30 November 2019 ada SEA Games Manila. Di sana kami mengharapkan Timnas Indonesia U-23 bisa masuk final, itu saja dulu," tutur Iwan Bule pada Sabtu (02/11/19).

"Berikutnya terkait dengan Piala Dunia U-20, kami harus segera mempersiapkan kerja sama antara PSSI, Kemenpora, dan KONI. Mungkin minggu depan kami sudah harus mulai rapat."

"Tentu saya berkomitmen (untuk memberantas mafia bola). Saya sudah sampaikan itu, jika nanti memang terbukti ada mafia dalam sepak bola ya saya akan bersinergi dengan kepolisian untuk memberantas hal tersebut," lanjutnya.

Menarik untuk kita tunggu, tagih, dan kawal janji Iwan Bule soal SEA Games, Piala Dunia U-20 dan match fixing. Tapi ada satu janji lagi yang tak kalah menarik untuk kita tunggu yaitu inpres yang selama ini belum dimaksimalkan oleh PSSI.

Inpres, Kesempatan Bagi Iwan Bule Memperbaiki Sepak Bola Indonesia

Inpres nomor 3 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan persepakbolaan Indonesia menjadi persoalan yang cukup menghangat menjelang KLB PSSI kemarin. Pasalnya publik bertanya-tanya mengapa seakan PSSI tidak merespons cepat bantuan Presiden dalam bentuk inpres itu.

Padahal dengan inpres, PSSI diberikan akses untuk bersinergi dalam membangun sepak bola Indonesia. Persoalan inpres pun mendapat perhatian dari berbagai kalangan pemerhati sepak bola, tak terkecuali koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali.

“Ini perhatian khusus dari presiden untuk sepak bola tapi jangan sampai kita berpikir kalau ini aji mumpung jadi lahan. Inpres sebenarnya untuk infrastruktur, PSSI tapi juga perlu membangun SDM juga jangan ikut proyek yang sama dengan pemerintah,” terang Akmal Marhali ketika ditemui INDOSPORT di kediamannya.

Sementara itu, salah satu caketum yang belum terpilih dalam KLB PSSI, Aven S Hinelo juga memiliki strategi sendiri mengenai inpres.

“Inpres ini geliatnya masih kurang, saya akan meminta pemerintah daerah untuk menjalankan inpres tersebut dengan bekerja sama bersama PSSI melalui asprov dan ke bawahnya,” ungkap Aven S Hinelo sebelum kongres melalui sambungan telepon.

Meski tidak terpilih, satu lagi caketum yaitu Arif Putra Wicaksono ternyata juga memiliki strategi yang tak kalah menarik dari Aven S Hinelo.

“Dengan skema sister club dan kredit usaha rakyat, inpres justru akan membantu strategi saya sehingga sangat siap untuk membangun percepatan sepak bola Indonesia,” kata Arif Putra Wicaksono.

Itu adalah strategi dari dua caketum yang tidak terpillih menjadi pemimpin di PSSI, tapi tentu Iwan Bule memiliki caranya sendiri. Dan tentu publik sangat menanti gerak cepat dari Iwan Bule dalam merespons inpres karena hingga saat ini ternyata belum ada langkah konkret PSSI mengenai hal itu.

“Saya kebetulan di kemenpora di BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) belum mendengar dari teman-teman bahwa ada paparan PSSI soal road map untuk merespons inpres. Ini kan aneh negara sudah memberi kunci all akses ke kemenpora, kemenristedikti, kemenpupera, kemenag, pemprov, pemda, kemenkeu tapi tidak dipakai,” tambah Mohamad.

Iwan Bule sendiri mengaku akan dengan sangat segera merealisasikan inpres demi percepatan pembangunan sepak bola Indonesia.

“Kita bersyukur presiden kita perhatian dengan sepak bola dan beliau telah bertemu presiden FIFA di Bangkok. Minggu depan saya akan bentuk pokja (kelompok kerja) terkait inpres.”

Pokja tampaknya menjadi salah satu solusi dari Iwan Bule agar inpres ini dapat dimaksimalkan oleh PSSI. Menarik untuk kita tunggu dan tagih bagaimana sepak terjang Iwan Bule sebagai ketum PSSI yang baru, mampukah ia membawa kemajuan dalam sepak bola Indonesia yang muaranya adalah prestasi Timnas?