In-depth

Serial Skuat Emas SEA Games 1991: Salahudin, Balada Sang Pemain Termuda

Selasa, 5 November 2019 18:05 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Indra Citra Sena
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia pernah mencatatkan sejarah manis saat membawa pulang medali emas SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Salah satu pemain yang berjasa adalah Salahudin dan INDOSPORT mengulasnya dalam rangka hitung mundur SEA Games 2019.

Medali SEA Games 1991 merupakan tinta emas terakhir yang hingga kini belum bisa diulang kembali. Timnas Indonesia kala itu ditukangi pelatih asal Rusia, Anatoli Polosin. 

Mereka mempersembahkan medali emas setelah menang dramatis melalui adu penalti 4-3 atas Thailand menyusul hasil imbang tanpa gol selama waktu normal di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina. Sungguh hasil yang luar biasa mengingat Indonesia mengandaskan musuh bebuyutan di final.

Julukan The Young Guns saat itu melekat pada timnas Indonesia di era tersebut. Anatoli Polosin begitu berani membawa banyak pemain muda, termasuk bek kiri Salahudin.

Saat itu, Salahudin masih berusia 19 tahun dan menjadi salah satu personel termuda. Beberapa pemain muda lain adalah Widodo C. Putro, Peri Sandria, Sudirman, hingga Rochi Putiray.

"Saat itu memang menjadi yang termuda. Saya dua bulan bermain di Barito Putera langsung dipanggil timnas Indonesia," ungkap Salahudin mengawali perbincangan dengan redaksi berita olahraga INDOSPORT.

Jarak umur yang cukup jauh dengan pemain-pemain senior semacam Ferryl Raymond Hattu, Robby Darwis, hingga Hanafing tidak membuat ia canggung. Bahkan, sosok berusia 49 tahun itu benar-benar menikmati posisinya kala itu.

"Saya punya tekad, kalau di luar lapangan menghormati senior, tapi bila sudah di dalam lapangan kami sama-sama bersaing. Makanya saya itu dulu punya tekad jangan sampai dilewati lawan, termasuk saat latihan karena akan terbawa di pertandingan nanti," cetus Salahudin.

Pria yang kini menjabat pelatih Persis Solo itu mengakui beratnya program latihan yang diberikan Polosin. Bahkan, lanjut dia, pemain menjalani sekitar tiga sampai empat kali sesi dalam sepekan sehingga membuat banyak pemain tumbang dan tak melanjutkan pemusatan latihan.

"Saat itu seleksi timnas ada 12 periode. Ada pemain yang dipanggil dari periode pertama sampai tiga lalu tercoret. Memang latihannya luar biasa berat, apalagi kita hanya diberi waktu libur sehari saja. Namun, semua tidak ada yang sia-sia karena fisik kami benar-benar terbentuk," kata Salahudin.

Mantan pelatih Madura FC itu berharap SEA Games tahun ini mampu menjadi momentum untuk kembali mencatatkan sejarah manis. Apalagi, lokasi event pun juga di Filipina seperti 1991 silam.

"Kalau saya melihat potensi timnas saat ini cukup besar karena saya sudah menyaksikan beberapa pertandingan. Mudah-mudahan coach Indra Sjafri bisa memberikan ramuan manjur dan timnas kembali mendapatkan medali emas setelah hampir 30 tahun," tukas Salahudin.

Salahudin menjadi satu di antara 18 pemain dalam skuat juara SEA Games 1991 yang diulas satu per satu oleh INDOSPORT. Nantikan ulasan tentang pemain lainnya.